eQuator.co.id – Puluhan bus bergambar berbagai destinasi wisata andalan Indonesia menelusuri rute-rute favorit turis di Paris. Karena berbarengan dengan Piala Eropa, seperti berpromosi kepada wisatawan 24 negara.
DENGAN antusias turis itu memotret bodi bus wisata Paris. Dari depan, samping, dan belakang. Berkali-kali. Seperti tak puas-puas. ”Candi yang megah,” ujarnya sembari memandangi gambar Candi Borobudur yang terpampang di bodi samping bus.
Kekaguman yang sama dilontarkan Wissam Yedder, wisatawan tersebut, ketika memelototi gambar penari Bali di bagian belakang bus. ”Cantik sekali,” kata turis asal Jerman tersebut sebelum menaiki bus itu untuk mengikuti tur keliling Kota Paris.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia memang tengah gencar melakukan promo wisata di negeri tuan rumah Euro 2016 tersebut. Bus wisata di Paris itu pun dipilih sebagai media promosi. Sejak 21 Juni lalu, logo Wonderful Indonesia menghiasi bodi bus Hop-On Hop-Off itu.
Selain tulisan Wonderful Indonesia, juga dipasang gambar lokasi wisata unggulan di tanah air. Antara lain, Candi Borobudur dan Pulau Komodo. Juga ada gambar penari Bali dan Festival Barong Banyuwangi. Stempel visa free pun tertulis di sana.
”Branding semacam ini sangat efektif. Logo dan gambar Wonderful Indonesia itu akan terpampang di bus wisata Paris hingga 18 Juli,” papar Eka Moncarre, country manager VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) France.
Pilihan itu, papar Eka, diyakini efektif karena branding tersebut muncul bersamaan dengan Euro 2016. ”Kan ada 24 negara yang tampil di Piala Eropa. Otomatis, ada wisatawan dari 24 negara pula yang hadir di Prancis, khususnya ke Paris,” jelas Eka.
Total, ada 20 bus yang ditempeli stiker dan logo Wonderful Indonesia. Bus-bus tersebut melewati jalur-jalur favorit wisatawan di ibu kota Prancis tersebut. Di antaranya, Grand Magasins, opera, Palais Royal, Musee du Louvre, Notre Dame, Saint-Michel, Musee d’Orsay, Concorde, Champs Elysees, Georges Vm Charles de Gaulle, Etoile, Trocadero, Tour Eiffel, Invalides, Concorde, Royale, dan Madeleine.”Ini (branding di bus, Red) ibaratnya undangan buat wisatawan,” terang dia.
Wisatawan, tambah Eka, bakal lebih mengenal wajah Indonesia di bus tersebut. Sebab, selama perjalanan, diputar tayangan soal wisata Indonesia.
Menurut Eka, hasil survei yang dilakukan Dinas Pariwisata Prancis menyebutkan, Indonesia kini menjadi destinasi wisata favorit kedua setelah Kuba. Indonesia menjadi favorit karena banyak hal yang ingin mereka ketahui, selain Bali yang memang sudah mendunia.
”Kalau hitung-hitungan angka, sejak Januari lalu jumlah turis Prancis yang berkunjung ke Indonesia naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” tuturnya.
Kebijakan bebas visa kunjungan yang berlaku maksimal 30 hari ikut mendongkrak animo warga Prancis untuk mendatangi Indonesia. Banyak destinasi yang membuat warga negerirunner-up Euro 2016 itu penasaran. Misalnya Kalimantan dengan orang utannya, lalu Pulau Komodo, Bromo, Mentawai, dan Karimun Jawa.
Sebelumnya, lanjut Eka, sangat sulit meyakinkan warga Prancis agar mau melirik Indonesia. Citra sebagai negara ”sarang teroris” alias tidak aman masih tertanam di benak orang Prancis. Karena itu, VITO sebagai perwakilan Kemenpar di Prancis punya misi untuk meluruskan stigma tersebut.
Caranya, di antaranya, mengadakan training destination untuk tour operator di Prancis. ”Mereka harus memberikan informasi yang benar soal Indonesia. Selain, tentunya, strategihow to sell Indonesia dan mengapa harus ke Indonesia,” papar perempuan 42 tahun itu.
Strategi baru juga sudah disiapkan Kemenpar dan VITO untuk promosi wisata. Mumpung kontrak Wonderful Indonesia dengan Open Tour selaku operator bus wisata di Paris baru berakhir pada 18 Juli mendatang, mereka akan memanfaatkan bus tersebut buat road show.
Road show itu menyertakan pengelola wisata di Indonesia. Mereka nanti dipertemukan dengan agen wisata di Prancis. ”Ya, setelah ini akan ada road show Indonesia Tour de France dengan menggunakan bus Wonderful Indonesia. Ada empat kota yang kami kunjungi, yaitu Paris, Lyon, Toulouse, dan Nantes,” papar Eka. (Jawa Pos/JPG)
BASKORO YUDHO, Paris