Operasi Ramadniya Polresta Pontianak, Lima Luka Berat dan Dua Tewas

POSPAM. Salah satu pos pengamanan yang dibuat oleh jajaran kepolisian Kalbar saat Operasi Ramadniya 2016. MARSELINA EVY

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Operasi Ramadniya telah memasuki hari ke-12, Senin (11/7). Ada empat kelompok pelanggaran yang difokuskan jajaran Polresta Pontianak.

Fokus utama, kasus seputar pelanggaran lalu-lintas. Kelompok tindakan hukum (Gakum) berupa penilangan dan pemberian teguran menorehkan angka hampir dua kali lipat dibandingkan operasi serupa di 2015.

Polisi menilang 64 pengendara. Meningkat 78 persen dari jumlah tilang pada operasi serupa di 2015. Sedangkan teguran dari delapan kali menjadi 16 kali.

“Kejadian yang kita tegur, misalnya maraknya naik bus sampai di atap. Polisi wajib berhentikan, kasi tilang dan teguran,” kata Kombes Pol Iwan Imam Susilo, Kapolresta Pontianak, kemarin.

Pada 2016 ini, Polresta Pontianak juga gencar melakukan kegiataan preemtif dan preventif. Penyuluhan dan pemasangan banner atau spanduk menjadi upaya preemptif. Penyuluhan dari 26 kali menjadi 34 kali. Penyebaran spanduk dan banner dari yang tidak sempat dilakukan tahun lalu ditingkatkan menjadi 12 titik.

Polresta juga menggiatkan berbagai tindakan preventif, terkait lalu-lintas. Mulai dari upaya pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli. Kegiatan preventif yang paling banyak dilakukan, pengaturan lalu-lintas. Dari 589 titik menjadi 919 titik, naik sebesar 56 persen. Kegiataan patroli juga ditingkatkan hingga sembilan persen. Kegiatan penjagaan kurang lebih sama seperti tahun lalu, berkisar di seratusan titik. Kegiatan pengawalan lalu lintas nihil.

Upaya-upaya tersebut menghasilkan penurunan dampak kejadian kecelakaan lalu-lintas. Dari sepuluh kecelakaan yang tercatat, korban luka berat hanya lima orang, dua kali lebih rendah dibanding tahun 2015. Sementara korban yang mengalami luka ringan menurun hingga 31 persen. Sayangnya jumlah korban jiwa mencapai dua orang.

“Hasil Anev ini, menunjukkan kalau polisi bekerja secara maksimal, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan tertib lalu-lintas,” kata Iwan.

“Dalam rangka menyadarkan masyarakat itu, kita dukung dengan giat-giat preemtif dan preventif,” tambahnya. (epy)