Hargai Budaya Sendiri

: SULUT. Bupati Sanggau, Paolus Hadi (duduk di tengah) sedang bersiap-siap menyulut Bodel Buluh (Meriam Bambu) sebagai tanda dimulainya lomba di Kampung Wisata Sentana tersebut pada Malam Takbiran, belum lama ini. Darmansyah Dalimunthe-RK

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Para generasi muda di Kabupaten Sanggau mesti menghargai budayanya sendiri atau tradisi turun temurun di daerahnya. Hal itulah yang mendorong digelarnya Pawai Obor dan Parade Bodel Buluh 2016 di Kampung Sentana.

“Diikuti belasan pelajar di Kabupaten Sanggau,” kata Bahzar, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Pawai Obor dan Parade Bodel Buluh 2016 digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sanggau bersama Komunitas Pemuda Kreatif Sanggau (K-Puas), Pokdarwis Kampung Wisata Sentana dan didukung Komunitas Putra-Putri Sanggau.

“Dengan kegiatan ini diharapkan para generasi muda merasa bangga dengan tradisinya, kemudian mengembangkannya atau memodifikasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” harap Bahzar.

Pawai tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Malam Takbiran serta menjalin silaturrahmi di Waterfront Wisata Sentana. Dihadiri langsung Bupati Sanggau, Paolus Hadi.

Dalam sambutannya, PH–sapaan Paolus Hadi–mengatakan, Parade Bodel Buluh (Meriam Bambu) dapat dijadikan tambahan wisata di Kampung Wisata Sentana. “Diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dari segi ekonomi maupun untuk menghibur dan ‘menyegarkan mata’ masyarakat Sanggau,” ujarnya.

PH menyambut baik dan measa bangga terhadap pelaksanaan Pawai Obor dan Parade Bodel Buluh tersebut. “Luar biasa, ini merupakan salah satu dukungan positif dalam dalam membantu program pembangunan di Sanggau,” katanya.

Apalagi, tambah dia, kegiatan-kegiatan seperti ini sudah jarang ada dan bahkan mungkin hampir-hampir punah. “Saya yakin masih banyak anak muda sekarang yang tidak mengetahui permainan rakyat ini,” ucap PH.

Untuk itu, kata PH, Pawai Obor dan Parade Bodel Buluh ini harus dibudayakan kembali, terutama di kalangan generasi muda di Sanggau, agar tidak hilang ditelan zaman. Serta mampu menarik para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Hal ini sejalan dengan keinginan untuk menjadikan Kampung Sentana sebagai tempat bagi masyarakat untuk berwisata, melepas lelah dan jenuh setelah melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Taman di Tanjung Sekayam ini memang direncanakan menjadi pusat rekreasi bagi masyarakat Sanggau. “Ke depan, mudah-mudahan akan semakin dapat ditingkatkan. Sekarang dalam tahap pembangunan,” ungkap PH.

Laporan: Darmansyah Dalimunthe

Editor: Mordiadi