eQuator.co.id – Aroma tak sedap di balik penyebaran kalender Tiongkok yang di dalamnya ada gambar palu arit di Kota Singkawang tercium oleh Ketua DPC PDIP setempat, H. Sujianto. Sepertinya, ia menduga penyebaran kalender itu karena ada yang ingin membunuh karakter bakal calon Walikota dari PDIP, Tjhai Cui Mie.
“Tak perlu ribut-ribut soal kalender bergambar Tjhai Cui Mie yang akan menjadi calon kepala daerah. Yang perlu dikejar itu ya importirnya, kenapa bisa masuk ke Indonesia,” ujar Sujianto kepada Rakyat Kalbar, Jumat (1/7).
Ia meminta, masyarakat jangan diprovokasi. “Mari jaga suasana yang kondusif, apalagi menjelang Pilkada mendatang,” tuturnya.
Senada, Sekretaris Daerah Singkawang, Syech Bandar. “Saya minta masyarakat Singkawang untuk tidak terprovokasi. Harus tenang dalam menyikapi hal ini,” pintanya.
Menurut dia, temuan kalender tersebut sebaiknya diserahkan penanganannya kepada pihak berwajib. “Kita tunggu saja bagaimana Polres bergerak dalam menyelidiki apa makna dan maksud di balik semua itu,” tutur Bandar.
Imbuhnya, “Jangan sampai hadirnya kalender tahun China berlambang palu arit yang beredar itu membuat Singkawang tidak kondusif lagi. Saya berharap jangan sampai terulang kembalilah sejarah-sejarah masa lalu di negara kita ini”.
Bandar mengatakan hal itu mengingat Singkawang tidak lama lagi akan menghadapi pesta demokrasi. Ia tidak menginginkan ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan momen tersebut.
“Masyarakat harus cerdas, cerdik, untuk melihat dan menilai ini semua,” tutupnya.
Terpisah, Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa telah mengambil sejumlah langkah agar Singkawang tetap kondusif. “Kami sudah menggelar pertemuan-pertemuan dengan beberapa tokoh pemuda dan mereka menjamin tidak akan ada kegiatan sweeping atau hal-hal yang lain,” tuturnya.
Mengingat sekarang ini masih dalam bulan Ramadan dan tidak lama lagi akan menghadapi lebaran, ia berharap warga Singkawang bisa saling menjaga.
“Saya minta masyarakat yang masih menyimpan kalender berlambang palu arit itu segera menyerahkannya secara suka rela kepada kami,” tegas Sandi.
Penyitaan puluhan kalender yang di dalamnya tertera lambang palu arit merupakan langkah Polres mencegah pemahaman negatif dari masyarakat. “Tapi, dalam koridor tertentu, kami berkewajiban mencegah paham komunisme berkembang di Indonesia,” tandasnya.
Seperti diketahui, Kamis (30/6), Polres Singkawang mengamankan puluhan kalender berbahasa Mandarin dengan lambang partai terlarang di Indonesia di dalamnya. Almanak tersebut sudah menyebar di Kota Singkawang dan merupakan kalender umum yang sifatnya bisa digantung dan ditaruh di mana saja.
Lambang palu arit itu hanya terdapat di tanggal 1 Juli. Menurut Kapolres, berdasarkan keterangan seorang penerjemah, 1 Juli adalah hari lahirnya Partai Komunis di Tiongkok.
Dari puluhan kalender itu, terdapat foto Tjhai Cui Mie dan logo serta tulisan Perhimpunan Masyarakat Singkawang (Permasis). Namun, antara kalender yang bergambar palu arit dengan foto Tjhai Cui Mie dan logo Permasis itu sifatnya dipisahkan sistem sekrup. Artinya, gampang dibongkar pasang oleh siapapun. Tjhai Cui Mie sendiri mengatakan kalender tersebut merupakan pemberian orang.
Laporan: Suhendra
Editor: Mohamad iQbaL