Mogok Makan 2 Hari, Tahanan Polda Tewas

SEL: Ruang tahanan Ditreskrimsus Polda Jatim dimana tersangka Etto Suttaye menjalani tahanan.

BAYA SEL: Ruang tahanan Ditreskrimsus Polda Jatim dimana tersangka Etto Suttaye menjalani tahanan.

eQuator.co.id – SURABAYA – Seorang tahanan penghuni sel Mapolda Jawa Timur diketahui meninggal dunia, Sabtu (25/6) malam. Sebelum meninggal, tersangka Etto Suttaye, 49, warga Probolinggo, sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim yang berjarak kurang lebih 300 meter dari tahanan polda karena kondisinya drop.

Namun nahas, tahanan titipan dari Polres Probolinggo ini harus meregang nyawa setelah sempat menjalani perawatan (opname) beberapa jam di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia. Namun kuat dugaan, penyebab kondisi tubuh tersangka yang drop lantaran menolak makan selama dua hari.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa tersangka Etto sudah terindikasi menderita sakit pada Kamis (23/6) lalu. Saat itu, dia memang menolak jatah makan untuk tahanan yang diberikan kepadanya.

Selama itulah, Etto yang tidak mau makan menyebabkan tubuhnya kekurangan asupan nutrisi sehingga mengalami drop dan pingsan di dalam tahanan. Mengetahui hal itu, petugas penjara segera membawa Etto ke RS Bhayangkara. Namun belum lama dirawat, tersangka akhirnya meninggal dunia.

“Jadi anggota sempat memberikan pertolongan pertama dengan membawa korban dan sempat dilakukan opname di ICU RS Bhayangkara. Namun, korban akhirnya meninggal dunia,” terang Argo saat ditemui di Ruang Humas Polda Jatim, Minggu (26/6).

Argo menambahkan bahwa saat ini ada kurang lebih 200 orang tersangka yang menghuni sel tahanan Mapolda Jatim yang berada di ruang depan sebelah pojok kanan gedung Ditreskrimsus Polda Jatim.

Menurut dia, pihaknya sudah menerima surat keterangan kematian dari dokter rumah sakit terkait penyebab kematian korban. Diduga, korban meninggal karena tidak mau makan. Namun, pihaknya mengaku belum mendapat informasi terkait perkara hukum yang melilit korban.

“Kami masih mencari informasi dan melakukan koordinasi dengan penjabat terkait tentang kasus dan proses hukum apa yang menjerat korban,” ungkap polisi dengan dua melati di pundak itu.

Namun dari informasi di lapangan diketahui bahwa korban adalah salah satu tahanan titipan dari Polres Probolinggo. Untuk memastikan kasus yang melilit tersangka, Argo mengaku pihkanya masih melakukan koordinasi dengan jajaran Polres Probolinggo maupun penyidik Polda Jatim.

“Kami masih menyelidiki terkait kasus korban apakah ditangani oleh Polres Probolinggo, atau sudah dilimpahkan dan ditangani oleh Polda Jatim,” imbuh mantan direktur Tahti Polda Kaltim ini.

Lebih lanjut, perwira yang dekat dengan wartawan ini mengatakan bahwa pihak dokter akan melakukan proses otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban apakah akibat drop karena tidak mau makan atau sebab penyakit lain.

Sembari menunggu hasil otopsi dari dokter, pihaknya terus berkoordinasi dengan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Jatim. “Kami masih menunggu hasil dari otopsi dokter. Rencananya besok (hari ini, Red), hasilnya sudah keluar dan akan kita share ke rekan-rekan (wartawan),” tandasnya. (don/jay)