eQuator – Paska lolos dalam Pra Kualifikasi PON XIX di Medan akhir Oktober kemarin, para atlet Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kalbar tidak langsung menjalani latihan rutin, melainkan akan menjalani masa liburan selama dua minggu.
Ketua Harian Forki Kalbar, Bruder Stephanus Paiman menyampaikan, libur atau jeda latihan bagi para atlet cukup penting dan dibutuhkan. Selain untuk melepas ketegangan, para atlet dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk bersantai dan menyegarkan pikiran sebelum memasuki latihan berat guna persiapan menghadapi PON XIX tahun depan.
“Mereka kita liburkan dua minggu, setelah itu start,” ucapnya.
Stepahanus menambahkan, sebelum para atlet ini masuk dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) KONI selama enam bulan, Forki sendiri juga akan memberikan pelatihan terpusat.
“Dari Forki akan tetap memperhatikan mereka dengan pelatihan khusus seperti TC,” timpalnya.
Bagi dua atlet yang lolos ke PON XIX, ditambah dengan empat atlet cadangan akan diberikan pelatihan terpusat lebih awal. Dengan jadwal latihan pagi dan sore. Sementara bagi atlet yang tidak lolos tetap diikutkan dalam latihan bersama dengan prioritas yang berbeda.
“Akan kita godok lebih awal, latihannya pagi dan sore sehingga mereka tetap bisa kuliah dan kerja. Bagi yang tidak lolos mereka dapat juga ikut latihan dan bahkan atlet lain juga boleh gabung, biar rame. Tapi tentunya pelatih akan beri prioritas bagi atlet yang lolos,” lugasnya.
Sebelumnya seperti diketahui, terdapat hanya dua atlet dari sembilan atlet yang berhasil lolos dalam Pra Kualifikasi PON XIX di Gedung Olahraga Universitas Negeri Medan.
Mereka diantaranya, Yuni Muhartika di kelas komite minus 61 Kg. Yuni berhasil menduduki peringkat sembilan besar se-Indonesia. Kemudian, Furi Larasati. Furi lolos di kelas komite minus 55 Kg dengan peringkat 11 terbaik se-Indonesia.
Dari 33 provinsi se-Indonesia yang mengikuti Pra Kulifikasi PON XIX kemarin, PB Forki hanya mengambil sampai peringkat 12 besar, yang berhak untuk melaju ke PON XIX Bandung 2016.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe
){kind=link}