eQuator.co.id – Sekadau-RK. Jembatan Setapang, salah satu penghubung Dusun Setapang Desa Perongkan dengan Dusun Natai Ubah Desa Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu, ambruk. Senin (20/6) siang, sebuah dump truck yang melintas di atasnya nyaris tercebur ke sungai. Dari depan, hanya tersisa penampakan moncongnya saja.
Heryono, tokoh masyarakat Desa Perongkan mengatakan ada tiga unit jembatan yang berlokasi di kawasan itu. Ketiganya dibangun dengan material kayu. Usia jembatan yang sudah uzur, kata dia, diduga menjadi pemicu ambruknya sarana infrastruktur vital bagi warga setempat tersebut.
“Kalau tidak salah jembatan ini dibangun tahun 1992 atau sudah lebih 20 tahun, dan pernah direhab tahun 1997. Setelah itu belum pernah direhab lagi,” ujar Yono, karib ia disapa, sembari menunjukkan foto-foto jembatan yang ambruk, Selasa (21/6).
Menurut dia, kondisi jembatan memang sudah sangat memerlukan sentuhan pembangunan, minimal rehabilitasi. Karena itu, ia berharap Pemkab Sekadau dalam waktu dekat dapat mengucurkan anggaran untuk perbaikan jembatan.
“Sebetulnya sudah kami ajukan proposal. Mudah-mudahan Pemda bisa secepatnya melakukan perbaikan, apalagi dengan ambruknya jembatan,” tuturnya.
Jembatan yang berada di jalan poros lintas desa itu sendiri menjadi akses utama bagi ribuan masyarakat. Tak kurang ratusan kendaraan baik roda dua maupun roda empat keatas melintas di jembatan tersebut. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin dua jembatan lainnya juga ambruk. Selama ini, warga setempat pernah melakukan perbaikan secara swadaya.
“Ini untuk kepentingan masyarakat banyak, kiranya bisa jadi perhatian pemerintah,” harap Yono.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau, Heri Handoko menyatakan pihaknya baru menerima informasi perihal ambruknya jembatan Dusun Setapang dari wartawan. “Terima kasih infonya, nanti kami cek,” janji dia.
Urat Nadi Perekonomian
Ambruknya jembatan ini langsung direspon Anggota DPRD Sekadau Dapil 2, Servasius Selasio. Ia mendesak instansi terkait di lingkungan Pemkab Sekadau agar secepatnya mengambil tindakan.
“Karena menyangkut kepentingan orang banyak. Infrastruktur adalah urat nadi perekonomian masyarakat, jadi menurut saya harus cepat diambil tindakan,” pinta sekretaris fraksi Hanura DPRD Sekadau ini.
Selasio juga mengingatkan kalangan investor, khususnya yang menanamkan modal di wilayah setempat untuk tidak tinggal diam. Investor, lanjut dia, mesti peduli dengan kepentingan masyarakat di sekitar area investasinya.
“Ini menyangkut tanggung jawab sosial (CSR) investor. Saya harap tidak hanya berdiam diri,” tuturnya.
Laporan: Abdu Syukri
Editor: Mohamad iQbaL