Ngabuburit Berbekal Meriam Spiritus

PERANG MERIAM. Menjelang berbuka puasa, pemuda-pemuda Rasau Jaya, Kubu Raya ini bermain meriam spiritus. Mereka saling perang bunyi antara satu sama lain-Ocsya Ade CP

eQuator.co.id – Meriam spiritus kini sedang ngetren di Kalbar. Apalagi di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Setiap sore menjelang berbuka puasa, masyarakat di sana bermain meriam spiritus. Mereka saling perang bunyi antar satu sama lain.

Permainan yang diolah dari barang bekas ini sudah sejak tiga tahun terkahir mulai menghiasai suasana Ramadan di Rasau Jaya. Adapun alat dan bahannya terdiri atas paralon, kaleng susu, botol pemutih pakaian, magnet korek api gas, gergaji, paku, palu dan busa.

Kini, di daerah tersebut tidak lagi ramai yang bermain petasan seperti di saat menjelang imsak, ngabuburit dan malam hari. Petasan sudah tergantikan dengan meriam spiritus.

Selain harga pembuatan murah, karena banyak menggunakan bahan bekas, penggunaan meriam spiritus pun mudah, serta bisa dibawa kemana-mana. Cukup disemprot dengan spiritus, digoyang lalu diberi api dari magnet pemantik api gas, maka suara menggelegar akan keluar dari moncong meriam.

Namun, permainan ini juga bisa mendatangkan bahaya jika penggunaannya berlebihan. Misalnya, diarahkan ke seseorang, tendangan balik dari tutup botol pemutih pakaian akibat tidak kencang saat menutup, serta membuat telinga berdesing jika tidak diberi peredam pada ujung moncongnya.

Fotografer dan Narasi: Ocsya Ade CP