eQuator.co.id – Para dokter memperingatkan orang tua untuk menunda memperkenalkan makanan tertentu kepada bayi mereka. Itu bertujuan untuk mengurangi risiko reaksi alergi potensial. Namun sebaliknya, sebuah studi baru menunjukkan bahwa strategi itu mungkin tidak membantu.
Studi yang meneliti sebanyak 1.400 anak-anak menemukan, ketika bayi diberi kacang, telur atau susu sapi selama tahun pertama, mereka menjadi kurang peka dengan makanan yang umumnya penyebab alergi.
“Menjadi peka terhadap makanan berarti anak Anda akan mendapatkan tes positif pada tes kulit,” kata penulis senior studi tersebut, Dr. Malcolm Sears, seperti dilansir laman Health, belum lama ini.
“Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko sensitisasi yang juga mengurangi risiko alergi,” imbuh Sears.
Penulis utama studi itu, Maxwell Tran, mengatakan studi ini dilakukan bersama dengan penelitian lainnya. Mereka mendukung pergeseran paradigma bahwa orang tua tidak perlu ragu untuk memperkenalkan makanan alergi. Terutama susu sapi, kacang dan telur. Hal ini akan mengurangi kemungkinan sensitisasi.
Menurut penelitian, pengenalan awal makanan ini kemungkinan akan bermanfaat bukannya berbahaya.
Dari 1.400 anak, para peneliti menemukan, hampir setengah bayi telah mengonsumsi susu sapi pada saat mereka berusia enam bulan dan setengah lainnya, minum susu saat 12 bulan.
Sisanya, hanya empat persen yang tidak minum susu sampai mereka mencapai satu tahun.
Para peneliti menemukan pengenalan awal dari salah satu makanan alergi dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap sensitisasi untuk makanan. Memberikan telur pada anak sebelum mereka berumur satu tahun juga mengurangi kemungkinan sensitisasi terhadap salah satu dari tiga makanan diuji. (jpnn)