Subsidi Daging Segar atau yang Beku?

KELEBIHAN STOK. Peternakan sapi milik salah satu kelompok peternak di Kapuas Hulu, Kamis (16/6). Setakat ini, ketersediaan daging sapi di sana melebihi kebutuhan. Andreas

eQuator.co.id – Putussibau–RK. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu merencanakan dua opsi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pada lebaran mendatang. Pertama, Pemkab telah dijatah 1 ton daging beku dari Pemerintah Provinsi Kalbar. Namun karena pertimbangan tidak terbiasa dengan daging beku, akhirnya dipilih opsi subsidi daging sapi peternak lokal.

Kepala Sub Bagian Ketahanan Pangan Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, Joko Sutoyo mengatakan, untuk menentukan opsi mana yang dipilih, masih menunggu keputusan dari Sekretaris Daerah Muhammad Sukri. “Maka sampai hari ini dua opsi itu belum ada keputusan. Pertimbangan kalau mendatangkan daging beku, kita tidak memiliki tempat pendingin daging tersebut (cool storage) biar dalam perjalanan tidak rusak ketika tiba di sini,” ujar Joko di Putussibau, kepada Rakyat Kalbar, Kamis (16/6).

Masing-masing opsi berbeda harga. Jika mendatangkan daging beku, maka dibanderol Rp80.000 perkilogram, belum termasuk ongkos kargo yang mencapai belasan ribu berikut biaya operasional petugas yang mengurusnya hingga tiba di Putussibau. Kalau daging sapi peternak lokal disubsidi sebesar Rp50.000 perkilogram, harga daging sapinya hanya dijual seharga Rp100.000 perkilogramnya.

“Untuk tempat penjualannya dibagi dua tempat nanti, ada daerah Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan dan daerah Kota Putussibau, Kecamatan Putussibau Utara. Karena daging lokal tidak akan mampu kalau tidak disubsidi. Maka nanti para pedagang lokal kita panggil, berapa stoknya, kita minta jual sesuai harga yang telah disubsidi jangan sampai mahal,” beber Joko.

Ia belum memastikan berapa jumlah sapi lokal yang akan disubsidi untuk lebaran nanti. Sebab harus dirinci kebutuhan masyarakat Kapuas Hulu yang merayakan Idul Fitri.

Terpisah, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Peternakan Kapuas Hulu, Maryatiningsih membenarkan. “Dalam rapat memang ada dua opsi. Pertama menerima daging beku, cuma kendalanya ya itu, transportasi dan fasilitas penyimpanan dalam perjalanan. Opsi kedua kita bekerja sama dengan penjual di sini,” terangnya.

Yang menarik, dari data perkiraan ketersediaan komoditas peternakan yang dicatat Maryatiningsih untuk bulan Ramadan hingga Idul Fitri tahun ini, Kapuas Hulu kelebihan stok daging sapi. Ketersediaan sapi potong pada Juni 2016 sekitar 125 ekor. Sementara kebutuhan diperkirakan 60 ekor. Untuk bulan Juli, ketersediaan sapi sekitar 127, kebutuhan hanya 70 ekor. Perkiraan harga daging perkilogram jelang Idul Fitri berkisar Rp120-150 ribu.

Dikatakan Maryatiningsih, daerah penyuplai sapi terbanyak untuk Kapuas Hulu yakni Menarin, Jongkong, Selimbau, dan Bunut Hulu. Dari populasi yang ada, sapi potong di Kapuas Hulu mencapai 1.503 ekor, hampir 789 ekor dipotong setiap tahunnya. Pemotongan rutin oleh pedagang pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu.

Laporan: Andreas

Editor: Mohamad iQbaL