eQuator.co.id – Sambas-RK. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas menjadi komitmen Bupati-Wakil Bupati Sambas, Atbah-Hairiah. Pasangan yang mengusung slogan Sambas Hebat ini menganggap pendidikan sebagai jantung pembangunan. Sayangnya, Kabupaten Sambas masih kekurangan 800 guru di semua jenjang pendidikan.
“Pendidikan diibaratkan jantungnya pembangunan Kabupaten Sambas, sehingga pendidikan menjadi salah satu perhatian kami. Insya Allah, semoga kedepan kami bisa mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi Kabupaten Sambas,” kata Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc dihadapan Sekretaris Dinas Pendidikan Sambas, Drs H Karman MSi beserta para Kabid ketika melakukan kunjungan mendadak (Sidak) ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Rabu (15/6).
Dalam kunjungan tersebut, Atbah menggali informasi terkait pembangunan sektor pendidikan yang dijalankan Dinas Pendidikan Sambas. Dia berpendapat, guru memiliki peran besar mencetak generasi berkualitas. Sebab, seseorang bisa sukses dalam karirnya tidak lepas dari peran guru. “Saya minta Dinas Pendidikan agar mewujudkan guru yang profesional. Sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), guru adalah abdi negara, abdi masyarakat, dan guru harus netral,” tegasnya.
Diingatkan Atbah, guru harus bebas dari intervensi terutama politik, supaya guru bisa fokus memberikan usaha terbaik dalam mencetak generasi berkualitas dan unggul. Dia mempersilakan jika guru ingin terjun ke politik. Namun, ada konsekuensi dari undang-undang bagi ASN yang terjun ke ranah politik. “Jika ASN ingin terjun ke dunia politik ada ruangnya, yaitu partai politik yang menaunginya. Tapi dengan catatan, harus keluar dari status abdi negara, karena itu sudah menjadi amanah undang-undang,” jelas Bupati.
Sementara itu, Drs H Karman MSi mewakili Kepala Dinas Pendidikan Sambas yang saat ini sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar kota, dihadapan Bupati Sambas menyampaikan beberapa kondisi penting pembangunan pendidikan, diantaranya masih terjadi kekurangan guru sebanyak 800 guru di semua jenjang. “Dari jumlah 5.000 guru yang ada, sekitar 3.000 lebih guru yang telah bersertifikasi,” paparnya.
Selama ini keberadaan guru honorer sangat membantu dalam mengatasi kekurangan guru. Permasalahan lain, ungkap Karman, kesejahteraan tenaga pendidik. Pemkab Sambas telah berupaya mewujudkan kesejahteraan bagi guru. Namun, masih terkendala terbatasnya pendanaan. “Bagi guru-guru kita di titik atau daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), memang mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa insentif, tetapi masih banyak guru honorer yang mendapat gaji di bawah upah minimum,” ungkap dia.
Sementara untuk prestasi para guru, tambah Karman, dalam beberapa tahun terakhir perkembangannya cukup positif, dimana perwakilan Kabupaten Sambas selain menjadi yang terbaik di tingkat provinsi, banyak juga yang berhasil menjadi terbaik hingga tingkat nasional. “Kita terus berupaya meningkatkan kemajuan pembangunan pendidikan di Kabupaten Sambas,” tegasnya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto