eQuator.co.id – Pontianak-RK. Banyak pihak sudah menahan marah akibat kinerja PT PLN di Kalimantan Barat, termasuk Martinus Sudarno. Anggota DPRD Kalbar ini berang lantaran para pimpinan dan manajer PLN lain di mulut beda kenyataan.
“Saya reses di Sekadau, ini yang saya rasakan langsung. Satu hari bisa puluhan kali listrik padam. PLN di Sekadau dapat nilai kinerja buruk,” ungkap Sudarno di Gedung DPRD Kalbar Jalan A Yani, Pontianak, Selasa (7/6).
Sudarno kesal lantaran saat ini umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa, tarawih, saur, berbuka, semua butuh listrik yang sudah mereka taati aturannya. Termasuk bayar rekening tepat waktu.
“Sebelumnya PLN menjamin tak ada pemadaman. Hari pertama puasa saja padam berkali-kali, di banyak tempat di Kalbar ini. Saya pikir jangan terlalu banyak alasan lah PLN ini. Yang tak beres manajemen atau listriknya?” tanya Sudarno.
Diingatkan legislator PDIP ini, Presiden Joko Widodo baru saja melakukan Ground Breaking Mobile Power Plant (MPP) Kalbar 4×25 MW program 35.000 MW dan Peresmian PLTU Ketapang 2×10 MW masuk sistem 20 kV.
“Tentunya PLTU yang baru diresmikan semakin menambah daya dan mencukupi. Malah ada media yang menyebut surplus. Tapi ada yang seperti teraniaya listriknya mati puluhan kali, apa yang tak beres di tubuh PLN Kalbar?” ujarnya.
Sudarno menginginkan jangan sampai bulan puasa, umat tengah beribadah, listrik sontak padam begitu saja. Bagaimana PLN bisa melayani masyarakat dengan mengalirkan listrik ke seluruh desa.
“Ini menyangkut hidup orang banyak saat ini listrik sangat diperlukan oleh masyarakat,” katanya.
PEMADAMAN
Mengapa PT PLN begitu sewenang-wenang memadamkan aliran listrik?
Menurut Bima Putrajaya, General Manager PLN Kalbar, pemadaman listrik itu ada dua.
“Yang terencana dan yang tidak terencana,” kata Bima Putrajaya, Selasa (7/6).
Alasan paling klasik perihal pemadaman mendadak alias tidak terencana, kata Bima diakibatkan oleh faktor cuaca atau bencana alam, di luar kemampuan perusahaan BUMN itu.
“Pemadaman terencana, sudah diinformasikan sebelumnya kepada masyarakat. Pemadamanan ini biasanya karena kita lagi kekurangan daya,” dalihnya.
Bima mengakui di beberapa kawasan di Kalbar memang masih terjadi kondisi kekurangan daya. Ada beberapa daerah dalam kondisi siaga atau pas-pasan. “Di tiga daerah, Sanggau, Ketapang dan Sintang, kondisinya daya mampunya lebih kecil dibanding beban puncak,” ujarnya.
Di Ketapang, PLN berusaha mempercepat pengoperasian PLTU Sukabangun sebesar 10 megawatt. Untuk Sanggau akan menggunakan daya mampu cadangan dari mesin sewa. Sedangkan Sintang akan merelokasi mesin sewa 2 megawatt dari Bengkayang, dan mesin PLTD Sambas 1,5 megawatt.
“Selain itu, PLN akan melakukan pemeliharaan beberapa mesin lainnya untuk memaksimalkan daya mampunya,” jelas Bima.
PONTIANAK AMAN
Untuk Kota Pontianak dan sekitarnya termasuk Kubu Raya, Bima Putrajaya menjamin pasokan listrik cukup aman. Artinya tidak ada lagi pemadaman.
“Kondisi listrik di Kalbar pada sistem khatulistiwa sekarang sudah aman untuk ketersediaannya,” ungkap Bima.
Posisi daya mampu PLN Kalbar pada sistem khatulistiwa yang terdiri dari Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas dan Bengkayang, sekarang tersedia daya sebesar 335 megawatt.
“Diprediksi beban puncak saat Ramadan sebesar 310 megawatt, masih ada surplus daya sebesar 25 megawatt,” tambahnya meyakinkan.
Namun, kemarin saja, di Kubu Raya sebelum magrib, listrik sudah padam tanpa alasan jelas. “Banyaknya dahan pohon milik warga yang mengenai Jaringan Tegangan Menegah (JTM) kami, juga dapat berdampak padam,” alasan Bima.
PLN yang kerap mengecewakan rakyat mengimbau masyarakat agar bersama-sama mendukung pemangkasan pohon di sekitar jaringan mereka. “Kami juga mengimbau masyarakat agar menggunakan listrik dengan bijak. Matikan lampu saat tidak digunakan. Jangan main layangan dengan tali kawat,” tutupnya.
Laporan: Isfiansyah dan Marselina Evy
Editor: Mohamad iQbaL