eQuator.co.id – Pontianak-RK. 24 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIMPI-PT) Kalbar, siap mengikuti Jambore HIPMI-PT se-Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Universitas Telkom Bandung 22-26 Mei mendatang. Sebelum berangkat mereka bertemu dengan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Jumat (20/5) malam di aula rumah dinas Wakil Wali Kota.
“Saya harap setelah kegiatan di Bandung, membawa kesuksesan atau prestasi. Nantinya akan kita cek kembali, apakah menjadi pengusaha di Pontianak yang sukses. Karena kita akan bangga kalau ada anak Pontianak yang sukses,” ujar Edi.
Menurut Edi untuk Kota Pontianak agar lebih maju dan berkembang tentu membutuhkan jiwa entrepreneur. Terlebih jika yang maju itu kaum muda yang sudah peduli dan jadi pegusaha sukses. “Saat mahasiswa hidup masih single, memang masih belum 100 persen fokus. Tapi kalau sudah nikah apalagi kalau orangtuanya sudah tidak ada, harus berjuang meghidupi keluarga. Ada dua pilihannya, kerja sama orang atau buat usaha sendiri. Kalau mengharapkan ASN ini kan terbatas, apalagi kita mengharapkan moratorium,” terangnya.
Saat ini pemerintah sudah memberikan berbagai kemudahan bagi pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM). Karena diberikan pinjaman ke perbankan dengan mudah asalkan persyaratannya lengkap.“Yang baik adalah membuat usaha sendiri, apalagi pemerintah sudah memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat), tinggal kita mau atau tidak,” tutur Edi.
Asalkan dapat membagi waktu antara pendidikan dan usaha, mahasiswa nantinya bisa sukses. “Saya melihat semua sudah punya usaha masing-masing, ini sangat bagus sekali. Tapi saya berharap yang penting adalah manejeman, produksi dan pemasaran yang harus stabil. Sehingga nantinya apa yang dilihat dan dikembangkan, meningkatkan asetnya,” imbaunya.
Selain itu, Edi meminta pengusaha muda ini kreatif sebagai entrepreneur. Hal-hal baru harus diciptakan sebagai upaya mempertahankan produksi dalam berdaya saing dengan pelaku usaha lainnya. “Tergantung kreativitas teknik dan pemasaran serta kebutuhan konsumen yang kita pasarkan. Dengan keikutan ini, ambil ilmu yang bisa didapatkan atau pengalaman, tapi yang paling penting jaringan yang harus diperluas. Tapi harus diingat, dalam menjalankan usaha itu tidaklah mulus,” tutup Edi. (agn)