Usaha Tak Mesti Nunggu Ada Modal, Kejujuran dan Kepercayaan Lebih Penting

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Syakirin, owner Alby Gallery termasuk orang yang setuju, jika memulai usaha tidak mesti menunggu punya modal terlebih dahulu. Modal yang dimaksud di sini tentunya berbentuk uang.

“Kalau nak (mau) nunggu modal (dulu), ‘suboh hari’ (lama) lah,” selorohnya.

Begitupun hendak menjadi pengusaha, tidak mesti memproduksi barang terlebih dahulu, kemudian menjualnya. Tapi yang bersangkutan bisa memulai dengan menjualkan barang orang lain. “Saya dulu tidak punya modal, saya pergi ke pasar, saya tanya yang punya toko elektronik, saya tawarkan mereka mau tidak barangnya saya jualkan, dengan cara kredit. Mereka oke, percaya barangnya saya bawa, sampai di rumah, saya kreditkan dengan tetangga, kawan, orang-orang yang butuh,” jelasnya.

Pada posisi memulai tanpa modal, memang diakui Syakirin dibutuhkan kejujuran atau dapat dipercaya. Kepercayaan bisa diraih melalui komunikasi atau cara penyampaian yang baik, atau juga juga track record seseorang.”Kalau kita kenal dengan orang, baik sama orang, tidak pernah ‘ini-itu’, orang pasti percaya dan mau kerjasama sama kita,” ujarnya.

Jika yang dipercayakan atau reseller tersebut pandai menjual barang si agen,maka kepercayaan yang diberikan akan lebih besar lagi. Dan secara otomatis, akan semakin banyak pula keuntungan yang didapat oleh reseller.

“Saya awalnya ngambil obat-obatan herbal, sampai DVD, Tv, radio, mesin cuci, kulkas. Sampai orang mau minta carikan tanah, saya carikan,” katanya.

Menurut Pegawai Negeri Sipil Bidang Akademik di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak ini, kalau seseorang memang punya niat kuat untuk berusaha mencari rejeki, maka pasti ada jalannya. “Sekarang ini kerjakan saja. Jangan terlalu banyak menghayal,” pungkasnya.

Pria kelahiran 5 November 1980 ini mulai berwirausaha sejak tahun 2004, saat itu Syakirin masih berstatus honorer. Dia kerap memanfaatkan waktu luang dan hari libur untuk mencari uang tambahan buat istri dan dua anaknya di rumah. (fik)