Cari Tambahan Rezeki Halal, PNS IAIN Jual Kaligrafi

Syakirin/Pengusaha Hiasan Kaligrafi Khat Kufi

Syakirin/Pengusaha Hiasan Kaligrafi Khat Kufi

eQuator.co.id – Berawal dari niatnya untuk mencari rejeki tambahan yang halal, Syakirin, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bidang Akademik di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak tak segan mencari usaha sampingan. Dengan cara menjual hiasan kaligrafi khat kufi.

Membuat dan menjual kaligrafi sendiri bukanlah usaha pertama pria kelahiran 5 November 1980 ini. Sejak menjadi honorer 2004, Syakirin sudah mulai berwirausaha dengan menjadi reseller beberapa produk elektronik rumah tangga.

Seperti menjual obat herbal, DVD, televisi, radio, mesin cuci dan kulkas. Semua barang-barang ini dia ambil dari agen di pasar dan dipasarkan kepada masyarakat dengan cara kredit.

Selain itu pada hari-hari libur, seperti Sabtu dan Minggu dia masih menyempatkan diri menjual beragam aksesoris. Seperti jam tangan, ikat pinggang, dompet dan lainnya di lokasi GOR Pangsuma Pontianak.

Kendati telah diangkat menjadi PNS, namun semangat berwirausaha seolah tak bisa lepas dari pria yang hobi baca buku ini.

Hingga pada pertengahan Februari kemarin, alumnus STIS Sultan Abdurrahman, Jurusan Syariah Ahwal Al Syakhsyiyyah Pontianak ini mulai menseriusi kembali usaha membuat dan menjual kaligrafi dengan gaya khat kufi. Usahanya ini di-branding dengan nama Alby Gallery.

Lebih lanjut, seperti apa usaha yang dijalani ayah dua anak ini, bagaimana dia membagi waktu ditengah kesibukannya sebagai abdi negara? Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;

+Bisa Anda jelaskan seputar profil yang dijalankan saat ini?

-Alby Gallery ini mulai didirikan sekitar pertengahan Februari 2016. Lokasinya di Jalan Dr Wahidin, Nomor 7 Kecamatan Pontianak Barat. Brand Alby Gallery ini diambil dari nama panggilan anak pertama saya, Alby Alaric Qeis.

+Dari sekian banyak usaha yang ada kenapa Anda akhirnya memilih membuka usaha ini?

-Pengalaman membuat kaligrafi ini sebenarnya sudah pernah saya lakukan, kalau tidak salah sekitar 2000-an, tapi dulu bukan khat kufi, khatnya sulus. 2002 saya berhenti, ganti jualan lain-lain, kredit-kredit barang dan lainnya. Sampai saya diterima menjadi honorer di IAIN, saya masih jualan. Membuat kaligrafi ini juga sebenarnya salah satu hobi saya.

+Apa yang menurut Anda bahwa kaligrafi yang dijual ini memiliki nilai jual?

-Kita sesuaikan dengan tren rumah kediamaan saat ini, yang lebih ke arah minimalis. Dan khat kufi dapat mewakili hiasan dinding rumah minimalis. Desainnya sederhana tapi terkesan modern dan yang penting sarat dengan nuansa Islami. Karena bagi sebagian umat Islam, rumah tanpa kaligrafi terasa hampa. Sebaliknya rumah-rumah yang diisi dengan ayat-ayat Allah akan menjadi berkah, Insya Allah.

+Sebagian besar waktu Anda habiskan menjadi PNS. Bagaimana caranya Anda membagi waktu?

-Saya lebih banyak menggunakan waktu luang saya saat istirahat atau sepulang kantor atau saat libur Sabtu dan Minggu. Saya cukup menggunakan laptop untuk membuat desainnya, kemudian saya print ke percetakan dan dibingkai.

Dalam hal penjualan, selain saya juga memasarkan dengan teman-teman sekerja serta para dosen-dosen, saya mengandalkan teman-teman atau koneksi saya di luar dan kami bagi hasilnya. Banyak juga mahasiswa yang membantu saya, mereka biasa jual dengan teman-teman di luar kampus.

+Selain datang langsung ke Alby Gallery. Bagaimana caranya konsumen melakukan pemesan?

-Selain ayat-ayat yang saya desain dan sediakan sendiri. Biasa konsumen juga melakukan pesanan ayat-ayat apa yang mereka mau. Bisa melalui telepon: 0852-8143-3635 atau via BBM: 5864F678.

+Selama menjalani usaha ini, apa kira-kira kendala yang Anda hadapi?

-Pertama SDM, karena sejauh ini saya masih bekerja sendiri, khususnya dalam hal mendesain. SDM yang mau dilatih belum ada. Jadinya ketika ada tambahan order, saya sering kerepotan. Tapi biasanya konsumen mengerti, saya kasi jeda 1-2 hari.

Kemudian mungkin waktu ya. Karena pekerjaan utama saya adalah PNS. Jadinya saya banyak menghabiskan waktu untuk mendesain di malam hari atau pas hari libur. Itu pun kalau tidak ada lembur di kantor.

+Berapa rata-rata omzet yang Anda hasilkan dari membuat kaligrafi ini?

-Rata-rata sekitar Rp3 jutaan per bulan.

+Apakah Anda pernah gagal?

-Menurut saya, gagal itu kalau kita berhenti berwirausaha. Saya hanya suka mencoba hal-hal yang kira-kira menurut saya bisa dilakukan.

+Setelah usaha ini, apakah Anda berencana ingin membuka usaha lainnya di bidang lain. Atau mengembangkan usaha yang ada. Seperti apa rencana anda ke depan?

-Usaha ini istilahnya mengembalikan hobi saya dulu. Jadi sementara ini saya akan fokus dengan usaha ini. Saat ini saya juga mulai merintis untuk menjual barang-barang, seperti baju, mug, kalender dan lainnya dengan desain kaligrafi.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe