Sayuran Segar Hidroponik yang Bisa Dipetik Sendiri

Hidayat Akbar Kurniawan/Pengusaha Komoditas Sayuran Hidroponik

eQuator.co.id – Hidroponik secara umum dimaknai sebagai salah satu cara pembudidayaan tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Pembudidayaan hidroponik lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman.

Sosok Hidayat Akbar Kurniawan, pria kelahiran Kota Pontianak, 22 September 1987 silam ini, mulai menekuni usaha komoditas sayur mayur berbasis hidroponik sejak 2014.

Untuk alasan ini pula, Hidayat tidak memerlukan luasan tanah berhektar-hektar untuk menjalani usahanya. Dia cukup memanfaatkan luas area sekitar pekarangan rumahnya saja, yang tidak lebih dari 50 meter persegi.

Meskipun masih tahap merintis, namun alumnus SMA Bina Utama Pontianak ini terus berupaya memaksimalkan kebutuhan masyarakat Pontianak akan kebutuhan sayuran yang sehat dan bergizi.

Uniknya, bagi masyarakat yang ingin membeli sayuran hidroponik ini, dapat langsung memetik sendiri dari sumbernya langsung. Serasa memetik di kebun sendiri.

Lebih lanjut seperti apa usaha yang dijalani Hidayat Akbar Kurniawan yang juga Ketua Kelompok Tani Hidroponik Pontianak ini serta apa-apa saja komoditas yang ditanamnya. Kemudian, kemudahan-kemudahan apa saja yang ditawarkannya. Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;

+Bisa Anda jelaskan profil usaha yang dijalankan saat ini?

-Usaha hidroponik ini saya mulai dua tahun lalu, yakni tahun 2014. Alamatnya berada di Jalan Pembangunan, Komplek Dalysa Permai, Blok E Nomor 7. Di situ sekaligus Kantor Hidroponik Pontianak.

+Secara umum, sejak kapan dan apa yang memotivasi Anda terjun ke dunia usaha?

-Saya mulai usaha kira-kira semenjak pulang ke Pontianak tahun 2014. Motivasi saya waktu itu, karena melihat peluang yang besar dalam dunia agribisnis. Namun karena tidak punya basic, akhirnya saya coba mempelajari metode yang mudah dipahami yaitu hidroponik. Saat mencoba hidroponik, saya langsung berhasil sampai panen. Di situ saya mulai berpikir untuk menekuni hidroponik.

+Kemudian secara khusus, apa alasan Anda akhirnya memilih usaha di bidang tanam-tanaman ini?

-Alasan mengapa saya akhirnya memfokuskan diri dihidroponik, pertama karena hobi dan minat saya dengan tanam-tanaman. Kedua, karena bidang hidroponik ini peluang usahanya masih sangat besar.

+Apa-apa saja varian komoditas yang Anda tanam ini?

-Ada banyak, seperti sawi keriting, sawi hijau atau sawi bakso, sawi putih, kailan, kale, selada merah dan hijau, kangkung, bayam merah dan hijau serta lainnya.

+Apa kira-kira yang menurut Anda bahwa sayur-sayuran yang Anda produksi ini berbeda dari yang lainnya?

-Sayuran saya dan kawan-kawan kelompok tani hidroponik atau komunitas hidroponik punya keunggulan di segi kualitas. Pertama sehatnya, karena tidak pakai pestisida sama sekali. Kedua, lebih segar. Ketiga lebih bersih, karena tidak menggunakan tanah dalam menanamnya. Untuk harga, kita mencoba memberikan harga yang lebih murah dari pasar high-end (pasar modern/supermarket). Jadi tentunya konsumen akan lebih memilih sayuran kita karena segarnya. Jelas lebih segar, bahkan bisa panen sendiri terus bayar. Harga pun lebih murah.

+Dijual ke mana saja sayur-sayuran ini?

-Saat ini produk masih fokus ke masyarakat sekitar Pontianak dulu. Itu pun kadang masih belum terpenuhi.

+Selain bisa memetik sendiri sayuran dari sumbernya langsung. Apakah ada strategi pemasaran lain yang digunakan. Pesan antarmisalnya. Bagaimana dengan konsumen yang jauh dari lokasi penanaman?

-Iya, saya melayani pesanantar atau delivery bagi konsumen yang agak jauh atau sibuk dan tidak sempat ambil sendiri. Untuk pemesanan biasa mereka via telepon atau WhatsApp dinomor: 0812-2723-6030 atau melalui InstaGram juga di: hidroponik_Pontianak.

Selain itu, untuk pengambilan barang dalam jumah tertentu, konsumen akan diberi diskon. Misalnya, pembelian di atas 1 kg bisa free delivery (gratis antar) asal masih di dalam Kota Pontianak.

+Kalau boleh tahu, selama menjalani usaha ini, apa kira-kira kendala yang Anda hadapi?

-Kendala awal saya mungkin di jumlah produksi yang terbatas. Kemudian modal, itu jelas.

+Bagaimana dengan persaingan?

-Persaingan enggak ada ya, malahan saya membuat komunitas dan kelompok tani. Kalau mikir saingan, enggak mungkin saya buat seperti itu. Prinsip saya, rejeki itu Allah yang ngatur, sudah ada porsinya masing-masing. Rejeki saya gak mungkin dicomot atau pindah ke orang lain. Begitu juga sebaliknya.

+Untuk usaha Anda ini, sudah ada berapa karyawan yang membantu?

-Untuk perusahaan Hidroponik Pontianak, sementara kita masih bertiga saja. Itu juga keluarga dan kerabat.

+Apa pendapat Anda tentang perhatian pemerintah atau lembaga keuangan atau permodalan dalam mendukung usaha sejenis hidroponik di Kalbar?

-Pendapat saya mengenai perhatian pemerintah, lembaga keuangan atau permodalan dan lain-lain, sepertinya perlu ditingkatkan. Minimal dapat perhatiannya saja kita sudah suka. Tidak perlulah ngasi ini dan itu.

Saya coba mewakili suara kawan-kawan pelaku tani hidroponik di Pontianak. Jangan giliran kita sudah tidak hirau lagi, baru disamperin. Masak kita yang jemput bola. Malu dong dengan provinsi lain yang hidroponiknya sudah maju, karena disupport dengan pemerintah daerahnya.

+Selama menjalani usaha, mulai dari awal, merintis, proses, apakah Anda pernah gagal?

-Gagal pasti pernah. Contoh tahun lalu, perihal tawaran pemasaran produk ke hypermart. Kita sudah senang, tapi akhirnya di-cancel. Sebabnya waktu itu, saya dan kawan-kawan belum siap untuk mensuplay secara kontinu, masih terbatas produksinya. Tapi sekarang, dengan sudah dibentuknya kelompok tani ini, Insya Allah kalau ada tawaran lagi, kita sudah siap. Asal kuat dengan sistem pembayarannya saja, yang kadang sampai tiga bulan baru dibayar. Jadi kalau permodalan tidak ada yang support, bisa ngap-ngap baong kawan-kawan. Hehehe.

+Setelah usaha ini, apakah Anda punya cita-cita mau membuka usaha dibidang lain. Atau mengembangkan usaha yang sudah ada sekarang ini. Seperti apa rencana Anda ke depan?

+Usaha berikutnya? Saya rasa belum, karena bidang-bidang lain di hidroponik ini sendiri masih sangat banyak sekali dan masih belum saya garap. Rencana ke depan, saya ingin berkolaborasi dengan pemerintah. Bikin Pontianak jadi pusatnya atau sentralnya hidroponik Kalbar. Bikin sebuah kebun sekaligus agrowisata hidroponik, yang nantinya bisa jadi tempat belajar hidroponik bagi masyarakat, bisa jadi tempat magang bagi adik-adik SMK atau yang kuliah di pertanian. Bahkan jadi tujuan wisata juga. Mudah-mudahan pemerintah baca ini. Terus syukur-syukur kalau menanggapi apa yang saya utarakan ini. Salam hijau.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe