Pasokan Listrik Kubu Raya Terbatas

Ilustrasi - NET

eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengharapkan, pemerintah pusat bisa segera memenuhi kebutuhan listrik di Kubu Raya untuk mempermudah masuknya investasi.

“Suatu investasi akan masuk jika beberapa persyaratan bisa dipenuhi, salah satunya infrastruktur dan kebutuhan listrik. Namun sampai saat ini kebutuhan listrik kita masih sangat kurang. Sehingga kita harapkan pemerintah pusat bisa melakukan percepatan pemenuhan kebutuhan listrik di daerah,” ucap Wabup Hermanus di Sungai Raya, Rabu (6/4) siang.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah memang tidak bisa dilakuan serta merta dan memerlukan waktu yang cukup panjang serta biaya yang tidak murah.

“Makanya, kalau kita sendiri yang memenuhinya jelas tidak mungkin. Namun dengan adanya percepatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat tentu ini bisa dilakukan. Saat ini hal itu juga sedang dipenuhi oleh pemerintah. Dengan melakukan pembangunan beberapa pembangkit listrik di Kalbar,” tuturnya.

Hermanus menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan listrik tingkat rumah tangga, pihaknya telah menggandeng kementerian terkait serta beberapa pihak lainnya dalam mengadakan PLTS dan pembangkit listrik mikrohidro. “Namun, untuk skala besar dalam memenuhi kebutuhan investasi jelas kita tidak bisa melakukannya,” paparnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan, pemerintah provinsi membuka peluang investasi selebar-lebarnya di bidang kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang masih kurang di Kalbar.

“Tingkat elektrifitas listrik di Kalbar baru 80 persen. Untuk sementara ini, kebutuhan listrik memang cukup. Namun untuk ke depan, jelas kita masih banyak kekurangan dan ini tentu menjadi peluang besar bagi investasi listrik di Kalbar,” ucap Christiandy.

Wagub menjelaskan, ke depan diprediksi pertumbuhan kebutuhan listrik di Kalbar mencapai 7 persen. Namun kebutuhan listrik untuk saat ini baru tercapai 5 persen.

“Sekitar 3.000 MW lebih akan menjadi kebutuhan listrik Kalbar hingga 2020 mendatang. Sementara saat ini baru sekitar 700 MW saja yang terpenuhi. Hal itu tentu memberikan peluang investasi bagi berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar. Kita membuka pintu lebar untuk investasi kelistrikan tersebut,” tuturnya.

Christiandy menjelaskan, untuk memberikan pelayanan listrik yang merata bagi masyarakat, pihaknya akan melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan melakukan pembangunan proyek pembangkit listrik yang terus dilakukan sampai saat ini. Diantaranya, penambahan daya listrik mencapai 200 MW di Kota Singkawang serta penambahan daya listrik di Kabupaten Sintang yang masih dilakukan.

“Bahkan pada bulan Februari lalu, Gubernur Kalbar telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian ESDM untuk pembangunan listrik tenaga surya sebesar 9,5 MW. Ini menjadi bentuk keseriusan bagi kita dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat,” ulasnya. (Sul)