Sembilan Produk IKM Kalbar Ditetapkan Sebagai OVOP

PIAGAM. Sekda Kalbar M. Zeet serahkan piagam penghargaan kepada salah satu IKM dari sembilan IKM di kalbar yang mendapatkan OVOP 2015, Selasa (1/3) malam. Humas Pemprov for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sembilan Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kalbar ditetapkan sebagai One Village One Product (OVOP)  Tahun 2015. Penetapan tersebut berdasarkan keputusan surat Menteri Perindustrian RI Nomor: 521/M-IND/Kep/12/2015 tentang penetapan OVOP.
Adapun Produk IKM yang dikatagorikan OVOP yaitu, I Sun Vera (minuman Aloevera) asal Kota Pontianak, borneo lentera prima (Kramin hias) Kota Singkawang, RM (lempok durian) Kabupaten Sanggau, Obic (amplang)  kabupaten Ketapang, Rotiku Hidup (Minuman Aloevera) Kota Pontianak, Mavera (Minuman Aloevera) Kota Pontianak, Along, Suka Rasa, Usaha Baru (Amplang) Kabupaten Ketapang.
Piagam penghargaan IKM OVOP diserahkan pada rangkaian acara rapat kerja (Forum SKPD) Industri dan perdagangan Kalbar 2016 di Hotel Gajah Mada, Selasa (1/3) malam, yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Barat, DR. M. Zeet Hamdy Assovie, MTM. Ia mengatakan industri yang sudah ada harus lebih dikembangkan lagi, sektor-sektor yang telah ada harus ditingkatkan. “Poin yang paling penting ialah sebuah riset, jika poin tersebut dapat dilakukan maka berbagai langkah yang akan di ambil dalam mengembangan sebuah produk dengan mutu dan kualitas yang baik akan mendapatkan hasil sesuai yang di inginkan,” ungkap M Zeet.
Pada Rapat kerja tersebut M. Zeet mengharapkan di lini pemerintah setiap instansi baik Kota/Kabupaten, Provinsi agar bekerja dengan sungguh-sungguh dan senantiasa melakukan singkronisasi  terhadap program pembangunan yang telah ada. Agar disusun dan tidak berjalan sendiri-sendiri dan respon terhadap kebutuhan masyarakat saat  ini dan ke depan. Forum ini diharapkan dapat benar-benar dimanfaatkan secara optimal untuk mensinergikan program atau kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya menuju Kalbar yang berdaya saing dan berkeadilan serta pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Raker dan forum SKPD ini harus dapat memformasikan rancangan rencana kerja industri dan perdagangan kalbar tahun 2017 yang mampu mengakomodir isu-isu strategis dan dapat di implementasikan serta terukur kinerjanya,” katanya.
Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berarti harus mengawal implementasi perdagangan bebas ASEAN. Ini harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing Kalbar dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, beberapa ekonom nasional menyarankan agar strategi yang harus diambil oleh pemerintah adalah mengerakkan re-indutrialisasi dan mendorong konsumsi dalam negeri. “Atau dengan kata lain kita harus bertumpu pada domestic ekonomi dan hilirisasi industry,” pungkasnya.
MEA, lanjut M. Zeet, jangan dijadikan momok yang menakutkan. Wajib optimis mampu bermain dan menikmati dampak pelaksanaanya. Kuncinya adalah kerja keras, kerja sama, dan rasa kebanggaan serta percaya diri sebagai bangsa Indonesia. “Bersama-sama mengamankan pasar dalam negeri dan meningkatkan ekspor Kalbar,” tutupnya. (fie)