eQuator.co.id – Pontianak-RK. Perayaan Cap Go Meh (CGM) dalam waktu dekat yang di pusatkan di Jalan Diponegoro, Pontianak diprediksi akan ramai pengunjung. Momen ini biasanya dimanfaatkan juru parkir (Jukir) untuk meraup untung yang besar, dengan menaikan tarif parkir.
Anggota Komisi B DPRD Pontianak, Suarmadjat mengatakan sudah menjadi kebiasaan setiap ada even-even besar di Kota Pontianak, Jukir menetapkan tarif parkir di luar ketentuan Peraturan Daerah (Perda). Makanya diharapkan pada perayaan CGM nanti, jangan ada lagi Jukir yang menaikan tarif parkir.“Jangan sampai masalah parkir kembali terjadi, karena sudah kerapkali diingatkan baik itu Kepala Dinas Perhubungan bahkan sampai Wakil Wali Kota Pontainak Edi Rusdi Kamtono, langsung beberapa waktu lalu,” katanya Rabu (17/2).
Politisi yang biasa disapa Madjat ini merasa yakin Dinas Perhubungan Kota Pontianak sudah melakukan antisipasi serta memonitoring di lapangan agar tidak ada kenaikan sepihak yang dilakukan Jukir. “Memang biasa ini terjadi, apakan lagi seperti perayaan CGM yang merupakan even besar, di mana kabarnya banyak kegiatan serta ada stan yang disuguhkan bagi pengunjung,” tukasnya.
Sejauh ini Madjat menilai tindakan yang dilakukan dinas terkait sudah cukup tegas dengan menjalin kerjasama dengan kepolisian dalam menertibkan parkir nakal di Kota Pontianak. “Jika menemukan ada jukir yang tetap menaikkan harga, laporkan saja mereka ke pihak dinas karena itu adalah pelanggaran,” ucap Madjat.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pontianak, Utin Srilena mengatakan pihaknya tidak menghendaki adanya Jukir nakal yang menaikan tarif parkir di luar ketentuan, karena hal tersebut jelas melanggar aturan. Bahkan saat CGM nanti, ia memastikan tidak ada kenaikan tarif parkir. “Tetap sesuai dengan Perda yang ada. Tapi kalau ada ditemukan, laporkan ke kita. Tidak hanya saat even CGM nanti, tapi di mana saja,” tegasnya.
“Kalau mereka meminta lebih, jangan diladeni dan jangan dibayar, kalau perlu berikan penegasan untuk dilaporkan,” timpal Utin.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi