Sukadana-RK. Juara tinju Asia-Afrika Daud “Cino” Yordan tiba di tanah kelahirannya, Sukadana, Kayong Utara, Rabu (10/2). Kedatangan adik kandung mantan tinju nasional sekaligus mantan pelatihnya, Damianus Yordan ini disambut Wakil Bupati Kayong Utara, Idrus di simpang tugu durian.
Tak hanya Wakil Bupati, warga Sukadana pun ikut menyambut kedatangan Daud. Idrus mengenakan kaos biru yang dipadukan dengan celana jeans tampak ceria, begitu melihat Daud tiba. Bahkan, keduanya pun langsung bersalaman khas olahraga. Tampak pula Kepala Disbudparpora Kayong Utara, Drs Mas Yuliandi mendampingi Daud.
Wakil bupati mengatakan, sambutan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah Kayong Utara kepada petinju kebanggaan Kayong Utara Daud “Cino” Yordan. Bahkan puluhan masyarakat yang menunggu kedatangan Daud, langsung memberikan ucapan selamat.
Mewakili Bupati Hildi Hamid, Idrus menjamu Daud makan bersama. Masyarakat juga diajak bergabung makan bersama Daud. Terlihat tak ada jarak lagi antara Daud, pejabat dan masyarakat.
Daud tiba di Bandara Rahadi Oesman Ketapang, Rabu (10/2) siang. Dia langsung menuju Sukadana. Wakil Bupati Idrus yang menonton langsung pertandingan Daud dengan Yositaka Kato petinju asal Jepang, mengaku yakin Daud dapat menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan. Namun sayangnya pertandingan tersebut harus dihentikan di ronde sembilan, karena pelipis kiri Daud berbenturan dengan lawannya, Kato.
“Sejak awal, saya yakin adinda Daud bisa menang, karena semua pukulan Daud telak, bisa kita lihat. Sayang pertandingan harus dihentikan di ronde sembilan, sehingga langsung dilakukan perhitungan. Daud dinyatakan menang oleh wasit,” kata Idrus.
Idrus yang juga mantan Camat Teluk Batang ini mengaku, ada rasa berbeda ketika memberikan dukungan langsung dan hanya sekedar menonton di layar kaca. Bahkan Idrus mengaku merasa gemetar melihat pertandingan antara Daud dan petinju asal Jepang itu. Apa lagi saat Daud mengalami insiden luka di pelipis kirinya.
“Kita orang Kayong, kami yang di Kayong ini menonton di sana rasanya ingin masuk ring. Apalagi melihat pelipis Daud (berdarah), gemetar semua,” tutur Idrus.
Idrus menilai dipertandingan itu, ada tampak perubahan dari gaya bertanding Daud. Dirinya melihat stamina Daud pada pertandingan tersebut lebih stabil dan dapat terus memberikan pukulan-pukulan ke arah lawan.
“Pertandingan kemarin, ada perubahan-perubahan (gaya bertinju). Kalau kemarin adinda Daud ini memaksakan, lima sampai enam ronde (lawan) harus KO, sekarang saya lihat sampai ronde sembilan stamina Daud ini masih normal,” puji Idrus.
Daud mengucapkan terimakasih atas sambutan yang diberikan pemerintah daerah kepada dirinya. Menurut Daud, kemengan yang diraihnya dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Kalbar, khususnya Kayong Utara.
“Saya berterimakasih kepada pemerintah Kayong Utara yang memberikan apresiasi kepada saya. Kemenangan ini tentu menjadi kemenangan warga Kayong Utara, dan Kalimantan Barat tentunya,” ujarnya.
Atas kemenagan ini, dirinya juga menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah untuk dapat lebih memperhatikan atlet-atlet yang ada, khususnya di bidang tinju. Karena saat ini selain ke suksesan Daud, Kayong Utara juga memiliki petinju terbaik, yaitu Iwan Zoda, juga merupakan putra terbaik Kayong Utara.
“Pemerintah daerah dapat membantu dalam hal ini (tinju). Dinas atau KONI mereka dapat berperan dalam mengembangkan bibit-bibit atlet dan meningkatkan prasarana bibit atlet, sehingga dapat menjadi juara,” harap Daud.
Laporan: Kamiriluddin
Editor: Hamka Saptono