eQuator.co.id – TOBOALI – Harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di wilayah kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sebesar Rp 15 ribu per liter. Minyak tersebut didapatkan dari Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) dengan harga Rp 11 ribu per liter.
Pantauan Babel Pos di lapangan, Rabu (10/2/2016) sore di persimpangan Kampung Bukit Jalan Jendral Sudirman Toboali. Warga berbondong-bondong datang ke lokasi tempat jualnya minyak bensin eceran meskipun diguyuri hujan rintik-rintik.
Warga datang ke lokasi ada yang membawakan jerigen 5 liter dan ada juga yang membawakan bekas botol minuman mineral yang besar. Bahkan terlihat warga rela saling desak-desakan untuk mendapatkan minyak bensin tersebut, sehingga membuat arus lalulintas sedikit terganggu dan macet.
“Bang, minta kami minyak satu liter jadilah, berapa seliternya, kami mau beli,” ucap beberapa orang pembeli dengan tergesa-gesa turun dari sepeda motor.
Menurut salah seorang penjual saat ditemui Babel Pos mengatakan, minyak bensin yang mereka jual tersebut didapatkan dari Koba Bangka Tengah. “Minyak ini kami beli dari Koba Bangka Tengah seharga Rp 11 ribu per liter, dan kami jual lagi di Toboali seharga Rp 15 ribu per liter. Tadi siang kami mengambilnya di Koba dengan menggunakan mobil lewat jalan pintas di Desa Ranggas. Minyak ini dari Koba bukan dari Sebrang (Selapan)” ujar seorang penjual.
Sementara, mobil tanki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium dari Pangkalpinang menuju ke Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sudah berada sana.
“Ada 3 unit mobil tanki pengangkut bahan bakar minyak dari Pangkalpinang masuk ke Bangka Selatan, saat ini sudah berada di jalan Payung dan tembus di jalan Desa Nyelanding Kecamatan Airgegas,” ujar Kasat Reskrim Polres Basel, AKP Antonius Henry Prihantoko seizin Kapolres, AKBP Satria Rizkiano SiK MSi kepada Babel Pos, Rabu (10/2/2016) sore.
Ketiga unit mobil tanki pengangkut minyak tersebut di antaranya 2 unit mobil tanki minyak jenis premium untuk didistribusikan ke SPBU, dan 1 unit ke PLN.
Informasi yang dihimpun Babel Pos di lapangan, kelangkaan bahan bakar minyak terutama minyak jenis premium di wilayah kecamatan Toboali sejak dari Selasa (9/2/2016) pagi lalu. Bahkan tidak ada satupun dari 4 SPBU di wilayah Kecamatan Toboali yang buka seperti hari-hari biasanya.
Dan mirisnya lagi ada beberapa pedagang eceran yang menjual harga minyak bensin (premium) dengan harga belasan ribu hingga puluhan ribu rupiah per liter. Kondisi bencana banjir dan jalan terputus serta padamnya listrik dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menaikan harga barang, seperti harga barang sembako juga sudah mengalami kenaikan yang cukup fantastis.
“Harga sembako sudah mulai mengalami kenaikan seperti harga cabe yang sebelumnya harga Rp 40 ribu per kilo sekrang menjadi Rp 80 ribu per kilo. Gas melon dari Rp 20 ribu per tabung menjadi Rp 40 ribu per tabung, bensin dari Rp 8 ribu per liter menjadi Rp 20 ribu perliter, jangan dimanfaatkanlah kondisi seperti ini,” sesal Suhardi Joy kepada wartawan, Rabu (10/2/2016) sore.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya pun berharap dinas terkait pemkab setempat agar turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan.
“Kondisi seperti ini semestinya tidak dimanfaatkan oleh para pedagang dan dinas terkait pun harus cepat mengambil tindakan, yakni dengan cara turun kelapangan melakukan pengawasan,” harap Joy.
Sebelumnya, Perusahaan listrik negara (PLN) ranting Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) terus berupaya agar mobil tanki bahan bakar minyak (BBM) solar dari Pangkalpinang bisa masuk ke kabupaten setempat.
“Kita usahakan paksa lewat Nibung mobil BBM dari Pangkalpinang, mohon doanya semoga bisa dilalui dengan aman dan selamat,” itu harapan Kepala Kantor Ranting PLN Toboali Basel, Yanuar kepada Babel Pos, Rabu (10/2/201/) siang.
Yanuar menjelaskan, mobil tanki BBM dari Pangkalpinang berangkat jam 10 pagi dan informasinya, kondisi air sudah surut, prediksi perjalanan dari Pangkalpinang ke Toboali selama 20 jam. Bahan bakar minyak dari Belitung ke Sadai diperkirakan Kamis baru sampai.
“Sekarang sedang dalam pelayaran,” ujarnya. (tom)