eQuator – Pontianak-RK. Terjun ke dunia bisinis atau usaha, memang tidak akan jauh dari resiko. Maka dari itu, khusus bagi pengusaha pemula dapat berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalkan resiko tersebut, dengan cara terus belajar mengenai peluang usaha.
“Tidak bisa kita bertahan di satu usaha tanpa memahami potensi usaha yang kita jalani. Kita harus mengerti jalur-jalur usaha itu. Misalnya saya dulu pernah jual rokok di gerobak pinggir jalan. Tapi setelah saya tahu dan mengerti mata rantai usaha itu, saya tinggalkan,” katanya Anggota Bidang Pemberdayaan Daerah dan Badan Otonom Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalbar, Syahri, saat ditemui di Magister Hukum Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Sabtu (23/1).
Syahri percaya bahwa dengan memperbanyak silahturahim, dapat mempercepat seseorang menemukan jalan sukses. Termasuk bagi para pengusaha. Bersilahturahmi dengan siapa saja, akan timbul interaksi dan komunikasi. Dari hasil itu akan banyak informasi dan mungkin pembelajaran berharga yang diperoleh. “Mau jadi pengusaha harus perbanyak komunikasi, saya biasa minum ke Mall atau ke warung kopi (Warkop) dengan kawan-kawan, dengan orang-orang, kenalan, kita komunikasi, karena masing-masing orang punya pandangan yang beda,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat selaku Ketua Badan Pelayanan dan Konsultasi Hukum di Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini berpendapat bahwa
terdapat beberapa pengusaha sering fokus pada usaha yang dijalankannya saja, tanpa mau mengetahui potensi apa yang sebenarnya bisa terbuka. Sehingga usahanya dapat berkembang dan tidak stagnan. “Perlu mental. Namun tentunya kita tidak boleh berhenti berusaha, kalau kita harus terus berusaha kita pasti bisa. Berusaha sambil baca peluang,” katanya.
Memang tidak mudah untuk menjadi pengusaha yang sukses. Apapun usahanya mesti memiliki tantangannya tersendiri. “Kalau kita bisa melewati, ada rasa kepuasan tersendiri karena sudah berhasil melewati benang kusutnya,” demikian Syahri. (fik)