Mobil Eks Gafatar Dibakar

Kantor Bupati Mempawah Diserbu Warga

AMUK MASSA. Setelah mengepung Kantor Bupati Mempawah pada siang harinya, ratusan warga Mempawah membakar mobil yang dikendarai Eks Anggota Gafatar, Senin (18/1). ARI SANDY-RK

foto mempawah malam2 foto mempawah malam4eQuator – Mempawah-RK. Emosi warga Mempawah akhirnya memuncak, ketika warga pendatang eks organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beraudiensi dengan Bupati H Ria Norsan serta wakilnya H Gusti Ramlana di kantor Bupati Mempawah, Senin (18/1).

Ratusan warga menyerbu kantor bupati dari siang hingga tadi malam. Mereka meminta eks Gafatar hengkang dari Mempawah, sesuai ultimatum yang diberikan warga yang jatuh pada Minggu (17/1). Kenyataannya, eks Gafatar tidak juga meninggalkan Mempawah dan masih bercokol di beberapa kecamatan yang ditempati mereka. Parahnya lagi, Bupati Ria Norsan menunda keputusannya untuk mengusir Gafatar hingga Selasa (19/1) hari ini.

Ratusan warga yang berkumpul di kantor bupati dari siang hingga malam menunggu keputusan Ria Norsan terus meneriaki sembilan perwakilan eks Gafatar yang sedang rapat membahas persoalan keberadaan kelompoknya bersama Bupati Ria Norsan, Wakil Bupati Gusti Ramlana, Sekda Mochrizal, Kapolres AKBP Suharjimantoro dan Kasdim 1201/MPW Mayor Inf. Agus Tanra, S.Ag.

Sekitar pukul 21.00, Bupati Mempawah mendatangi warganya yang berkumpul di halaman kantornya. “Keputusan akan diambil besok (hari ini), karena kami harus mengkoordinasikan dengan Gubernur Kalbar, Bapak Cornelis. Saya meminta kepada bapak-bapak untuk menunggu keputusan hingga ba’da Dzuhur, karena baru saja saya membahas permasalahan ini ke Pak Gubernur untuk mencari solusinya,” ungkap Bupati Ria Norsan.

Ria Norsan juga meminta warganya untuk bersabar, jangan melakukan tindakan anarkis. “Tunggu hingga besok, saya minta tolong bapak-bapak pulang dulu, besok kita ambil keputusan,” ujarnya yang disambut teriakan massa meminta eks Gafatar meninggalkan Mempawah hari ini (kemarin) juga.

Ketika berada dikerumunan warga, Bupati Ria Norsan terkejut mendengar suara tembakan. Rupanya ada warga yang membawa petasan dan diledakkan dikerumunan massa. Karena itu juga, Bupati Ria Norsan kembali mengingatkan warganya untuk bersabar.

Ucapan bupati tak dihiraukan. Ratusan warga bukannya pulang, malah menghampiri mobil mini bus Toyota Avanza Veloz putih plat KB 1204 QF yang dikendarai sembilan perwakilan eks Gafatar di parkiran samping pintu masuk Kantor Bupati Mempawah. Emosi warga tak terhindarkan. Mereka melempar mobil dengan batu. Kemudian memukul kendaraan tersebut hingga digulingkan ke tengah halaman kantor bupati.

Polisi dan TNI serta Satpol PP yang berjaga tak bisa menahan amukan warga. Mereka hanya terdiam di depan pintu masuk dan hanya mengawal Bupati Mempawah.

Setelah digulingkan ke tengah halaman kantor bupati, Avanza Veloz dibakar warga. Api semakin membesar, sesekali ledakan dari mobil tersebut terdengar diikuti teriakan warga yang semakin kencang, berikatkan kain kuning di kepala.

Sebelum mengamuk di kantor bupati, warga berkumpul di GOR Opu Daeng Manambon sekitar pukul 07.00 kemarin. Kemudian mereka bergerak ke Kantor Bupati Mempawah sekitar pukul 09.30, ingin menemui Bupati Ria Norsan.

Sesampainya di halaman kantor bupati, warga menggelar orasi secara pergantian menggunakan satu set sound system yang diletakkan di atas pikap. Mereka mendesakPemkab mengambil tindakan tegas atas kedatangan warga eks Gafatar.

Tak lama aksi warga digelar, Bupati Ria Norsan berjalan terpincang-pincang didampingi jajaran Polres Mempawah dan Satpol PP turun dari ruangan dan menemui ratusan warga di halaman kantornya. Kesehatan Bupati Ria Norsan kurang fit, setelah mengalami kecelakaan di Jakarta saat menjalankan tugas kedinasan. “Saya baru mendapat musibah, dan kemarin masih dalam tahap pemulihan,” ungkap Bupati Ria Norsan.

Usai bertemu bupati, warga bergerak menuju lokasi camp Moton di Kecamatan Mempawah Timur sekitar pukul 12.00. Sesampainya di sana, ratusan warga minta secepatnya warga eks Gafatar keluar dari camp tersebut. Sempat terjadi adu mulut antara massa dan pihak kepolisian yang berjaga di sana.

Tak luput pula aksi lempar-lemparan batu dan kayu oleh warga ke arah rumah warga eks Gafatar di Moton. Namun tak berselang lama aparat gabungan TNI dan Polri langsung meredam amarah warga yang semakin beringas.

Ratusan warga semakin beringas mencoba masuk ke wilayah pemukiman eks Gafatar, namun lagi-lagi dihalangi oleh TNI dan polisi.

Amukan warga di camp itu tidak mendapatkan perlawan warga eks Gafatar. Mereka hanya berkumpul di aula pemukiman yang berada jauh di belakang camp pemukimannya. Hanya terlihat perwakilan mereka saja yang berada di depan pemukiman camp yang dikawal ketat polisi.

Sore sekitar pukul 15.00, Bupati Ria Norsan turun langsung ke camp Moton menenangkan ratusan warga Mempawah yang tetap bertahan di depan pemukiman eks Gafatar. Melalui negoisasi antara bupati dan warga, akhirnya mereka mengikuti arahan bupati dan membubarkan diri.

Meskipun tinggalkan warga Mempawah, polisi tetap mengawal pemukiman eks Gafatar di camp Moton Kecamatan Mempawah Timur, camp Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir dan Kantor Bupati Mempawah. Mereka khawatir terjadi amukan massa susulan.

Laporan: Ari Sandy

Editor: Hamka Saptono