eQuator – Singkawang-RK. Maraknya anak-anak yang menghirup aroma lem (ngelem) di Kota Singkawang kian mengkhawatirkan. Beberapa kalangan pun kompak untuk mengeremnya, dengan caranya masing-masing.
Poltekkes Pontianak Jurusan Keperawantan di Singkawang misalnya, untuk mengerem anak ngelem, digandengnya Dinas Pendidikan Kota Singkawang untuk menggelar penyuluhan penyalahgunaan zat adiktif dan lem ke sekolah-sekolah, mulai Jumat (15/1) hari ini.
“Sesuai MoU yang dilakukan pada 1 Januari lalu antara Pemkot Singkawang dan Poltekkes Pontianak Jurusan Keperawatan di Singkawang, penyuluhan akan dilakukan di setiap sekolah,” kata Drs HM Nadjib MSi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Singkawang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/1).
Menurut Nadjib, penyuluhan seperti ini memang suatu keharusan untuk diselenggarakan, mengingat penyalahgunaan zat adiktif dan lem semakin marak di kalangan anak-anak, tidak terkecuali mereka yang duduk di bangku sekolah.
Sementara itu, Dosen Poltekkes Pontianak Jurusan Keperawatan Singkawang, dr Nurmansyah menjelaskan, penyuluhan ini melibatkan mahasiswa Poltekkes Pontianak. Sasarannya anak SD hingga SMA.
“Kami mendapat informasi bahwa aktivitas ngelem juga melanda anak-anak SD terutama kelas lima dan kelas enam. Tentu ini sangat serius sekali, dan menjadi perhatian kita bersama,” kata Nurmansyah.
Untuk menekan aktivitas anak-anak yang ngelem di kalangan pelajar, menurut Nurmansyah, perlu melibatkan berbagai instansi, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Dinas Kesehatan.
Namun yang paling penting untuk menekan aktivitas anak-anak yang ngelem tersebut, menurut Nurmansyah. adalah peran orangtua dalam mengawasi anak-anaknya, dan peran agama dalam kehidupan juga perlu disampaikan kepada anak-anaknya.
Di tempat yang sama, Bidang Kemahasiswaan Poltekkes Pontianak Jurusan Keperawatan di Singkawang, Ahmad Joyo mengatakan, penyuluhan bahaya mengelem akan dilakukan pada Jumat (15/1) hari ini di lima sekolah terdiri atas SD Negeri 5 Perumnas Roban Singkawang, SD Negeri 3 Kom Yos Sudarso, SD Negeri 5 Singkawang Timur, SD Negeri 9 Singkawang Selatan dan SD Negeri 8 Singkawang Utara.
“Sasaran kami 107 SD dengan melibatkan 150 mahasiswa yang refresentatif dalam memberikan penyuluhan. Target kami pada 2016 ini aktivitas anak-anak mengelem berkurang,” ujar Joyo.
Sementara Kapolres Singkawang, AKBP Agus Triatmaja SH SIK melalui Kasubbag Humas, Iptu Gatot Sukoco mengatakan, dengan adanya anak-anak ngelem beberapa waktu lalu, hendaknya para orangtua betul-betul mengawasi anak-anaknya.
“Apabila anak kita pergi, maka kita harus tahu apa yang dilakukan anak-anak kita. Orangtua harus menjadi kawan anak-anaknya, harus menjadi guru anak-anaknya dan tentunya harus benar-benar sebagai orangtua bagi anak-anaknya,” papar Gatot.
Selain mengimbau para orangtua, Gatot juga mengatakan, kepolisian rutin patrol, baik dengan berjalan kaki, bersepeda, mengendarai roda dua maupun roda empat. “Babinkamtibmas juga rutin memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” ujarnya. (hen).