Kadishub Sekadau Kaget Soal Dana Rp3 Milyar

Aktivitas warga di kawasan steigher penyeberangan Pasar Sekadau, Kamis (14/1). Warga berharap steigher yang sudah banyak mengalami kerusakan pada bagian lantainya itu diperbaiki… (Abdu Syukri)

eQuator – Sekadau-RK. Pascakunjungan Wakil Ketua DPD RI, Oesman Sapta Oedang (OSO) ke steigher penyeberangan pasar Sekadau, belum lama ini, terungkap isu adanya kuncuran dana Rp3 miliar untuk perbaikan dermaga tersebut. Dana dimaksud dikabarkan berasal dari APBD pemerintah provinsi tahun 2016.

Namun sampai sekarang, keberadaan dana dimaksud belum bisa dipastikan kebenarannya. Dana itu lebih kepada isu atau hanya ungkapan saja.

Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi, Komunikasi, Budaya, dan Pariwisata (Dishubtelinfobudpar) Kabupaten Sekadau, H Fendy S Sos mengaku tidak tahu menahu soal bantuan sebesar Rp 3 miliyar itu.

“Makanya saya kaget juga kalau ada pemberitaan dana untuk dermaga pasar Sekadau mencapai Rp 3 miliyar. Saya selaku pimpinan SKPD teknis tidak tahu menahu tentang dana bantuan tersebut,” ujar Fendy kepala wartawan, Rabu (13/1).

Dijelaskan Fendy, dermaga atau steigher penyeberangan itu adalah aset pemerintah provinsi. Dan sampai sekarang belum ada penyerahan dari provinsi ke kabupaten.

Menurut Fendy, pihaknya telah beberapa kali mengajukan supaya dermaga itu diserahkan atau dialihkan kepada kabupaten setempat, yaitu Sekadau. Pengajuan tersebut disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.

“Pertama kali kami mengajukan pada tahun 2012 lalu. Kami pernah mengajukan melalui surat, penyampaian langsung ketika ada bagian aset di provinsi datang ke sini tahun 2014 kemarin, dan via telpon,” bebernya.

“Hasilnya tidak ada. Mereka terkesan belum serius untuk mengurusi itu padahal kondisi dermaga itu sangat memperhatinkan,” tambah Fendy.

Selain itu, lanjut Fendy, operasional asset atau operasional dermaga itu tidak pernah diserahkan ke kabupaten. Sementara kondisi yang ada di dermaga itu, aktivitasnya sangat padat lantaran perputaran ekonomi di dermaga itu sangat pesat. Atas dasar itu Dishubkominfo Budpar menurunkan petugas teknis untuk mengatur jalannya aktivitas dermaga tersebut.

“Dan dermaga ini kondisinya sangat kecil dan papan alasnya sudah retak. Tahun 2015 kemarin ada bantuan pelampung dari provinsi untuk memperluas dermaga itu dan sampai saat ini belum dipasang karena belum ditarik ke dermaga itu,” tukasnya.

Mus, salah seorang warga Sekadau meminta agar pemerintah provinsi menggelontorkan dana untuk perbaikan dermaga tersebut. “Demaga ini sudah banyak yang rusak papannya. Kalau dibiarkan, bisa menimbulkan celaka. Kita minta segera diperbaiki lah,” singkatnya. (bdu)