eQuator – Ngabang-RK. Utai, 46 warga Dusun Leban Desa Nyayum, Kuala Behe tiba-tiba saja tumbang dan tak bernyawa di bawah pohon bambu, Minggu (10/1). Rupanya ibu rumah tangga ini tersengat listrik.
Kapolres Landak AKBP Wawan Kristyanto melalui Kapolsek Kuala Behe Ipda Salahudin mengatakan, saat itu Utai
berangkat dari rumahnya sekitar pukul 08.20 untuk menebang pohon bambu.
“Sekitar 800 meter jarak antara rumah korban ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban sudah menebang tiga pohon bambu,” ujar Salahudin, kemarin.
Bambu yang ditebang terakhir masih dalam keadaan berdiri, ujungnya menempel di kabel listrik. “Sedangkan pangkal bambu yang tertebang menempel di tanah dan menempel di kepala korban. Posisi korban tertelungkup menghadap ke arah jalan raya,” kata Salahudin.
Jasad Utai ditemukan pegendara sepeda motor sekitar pukul 09.25. “Pengendara sepeda motor itu langsung menginformasikan kepada masyarakat setempat,” katanya.
Diakui Salahudin, keluarga utai menyadari, kejadian maut itu murni akibat kelalaian. “Pihak keluarga tidak ingin melakukan visum maupun otopsi terhadap mayat Utai. Kita langsung menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” ucap Salahudin.
Manajer PLN Rayon Ngabang, Arif Rachman Hakim membenarkan peristiwa tersebut. “Kita turut berduka cita atas meninggalnya korban,” ucap Arif.
Arif meminta masyarakat, jika hendak memangkas pohon yang terkena jaringan listrik, terlebih dahulu melapor ke pihak PLN.
“Nantinya kami yang akan melakukan pemangkasan. Jangan masyarakat yang memangkasnya. Hal ini untuk menghindari timbulnya kecelakaan dan mengantisipasi pemadaman listrik. Sebab 90 persen pemadaman listrik disebabkan oleh pohon. Sedangkan 10 persennya lagi disebabkan oleh alam,” jelas Arif (ius)