Sekda : Natal Membawa Cinta Kasih Bagi Sesama

Perayaan Natal Oikumene

NYALAKAN LILIN: Sekda Kapuas Hulu Ir H Muhammad Sukri bersama tamu undangan lainnya menyalakan lilin di perayaan Natal Oikumene, Jumat (8/1) malam di Volley Indoor Putussibau. ANDREAS-RK.

eQuator – Putussibau-RK. Setiap manusia membutuhkan spritualitas yang tinggi untuk membentengi diri dari pengaruh negatif di lingkungannya. Dengan demikian akan tercipta hubungan yang harmonis dan membawa cinta kasih terhadap sesama. Hal tersebut diungkapkan Ir H Muhammad Sukri, Sekertaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, mewakili Penjabat Bupati (Pj) Marius Marcellus pada Perayaan Natal Oikumene di Volley Indoor Putussibau, Jumat (8/1) malam.

Dikatakan Sekda, melalui perayaan Natal kali ini, diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan masyarakat Kapuas Hulu, terutama umat Nasrani khususnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Bumi Uncak Kapuas pada 9 Desember 2015 lalu. “Ini dapat dicapai karena peran seluruh masyarakat dan aparat. Demikian juga pada pengamanan Natal tahun 2015, yang bisa berlangsung aman hingga pada tahun baru 2016. Bahkan organisasi- organisasi juga membantu pengamanan,” kata dia.

Selain, diharapkan memperkuat pesatuan, masyarakat Kapuas Hulu untuk hidup rukun dan damai, melalui Natal, meningkatkan toleransi adalah hal mutlak. “Kita harus ubah perbedaan menjadi unsur menumbuhkan cinta di dalamnya. Sehingga kita hidup adil dan sejahtera,” tegas Sukri.
Pemerintah daerah sangat konsen memperhatikan bidang keagamaan. Salah satunya, setiap tahun Pemda selalu mengarahkan anggaran hibah untuk pembangunan rumah ibadah. “Berbagi dan memberi, hendaknya menjadi moto bersama. Sehingga dapat membuat setiap individu menjadi pribadi yang unggul dan berbudi pekerti. Kita juga sudah memasuki tahun 2016. Hendaknya tantangan yang dihadapi bisa membawa Kapuas Hulu lebih. Demikian pula dengan Bupati terpilih nantinya. Harus didukung, karena itu lah pilihan bersama,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Putussibau, Pastor Konradus Hancu menjelaskan, Oikumene tahun 2015 mengangkat tema “Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah”. Tema tersebut menjabarkan tentang relasi manusia dengan Allah, bumi, alam semesta dan isinya. “Seluruh ciptaan Allah merefleksikan hidup bersama dengan bimbingan Allah. Berdampingan secara bersama-sama, membuka hati, pikiran serta sikap kearah yang lebih baik,” tutur Pastor.
Diungkapkan Pastor, bumi mesti dikelola dengan baik oleh manusia. Jika tidak

bumi bisa jadi tempat yang sulit bagi semua orang. “Ibaratnya bisa jadi neraka bagi kita,” ucap Konradus.
Semua orang harus berupaya supaya dapat hidup bersama dengan kualitas yang dikehendaki Allah. Dari itu, wajib hukumnya untuk mengenal kehidupan di dunia ini sebagai sesuatu yang ada batasnya. “Apa pun yang ada dibumi ada batasan, jika sekelompok orang mengeruk isinya hanya untuk kepuasan sesaat, untuk kepentingan sekelompok orang, tentu akan hancur,” tegas Pastor.
Mulai sekarang kata Pastor, semua harus menjaga kehidupan agar tetap utuh, dengan memulainya dari diri sendiri. “Pertama mengenal negara sendiri, yakni Indonesia. Negara republik ini dikenal bukan hanya dari satu sisi agama tertentu. Tapi perlu disadari negara ini adalah negara kesatuan dengan ideologi Pancasila. Itu artinya kita hidup dalam kesatuan, bukan satu agama saja, atau satu golongan saja,” tutup Pastor Konradus. (dRe)