eQuator – Nanga Pinoh-RK. Harapan besar masyarakat terhadap pemimpin baru Melawi periode 2016-2021 untuk membangun akses Kecamatan Menukung supaya sempurna. Hal itu penting guna mengurangi biaya hidup masyarakat Menukung.
“Kita sangat mendukung adanya keinginan pemerintah untuk membangun jalan Menukung. Kita inginkan pembangunan hingga jalan akses Menukung sama kondisinya dengan jalan kota Nanga Pinoh,” harap warga Menukung, Rajali, kemarin.
Akses menuju akan bisa dilalui melalui jalan darat dan jalur Sungai Melawi. Meskipun begitu, bila musim hujan jalan darat sangat sulit dilalui. Bahkan, ada 20 Km jalan darat yang tidak bisa dilintasi apabila musim hujan lantaran masih berupa jalan tanah.
Oleh karena itu, Menukung bisa dilalui dengan speed boat meskipun musim hujan. Namun tentu dengan menggunakan speed boat warga terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam. Itu pun harus menunggu hingga ada kendaraan air menuju Menukung. Pasalnya, tidak ada jadwal rutin kendaraan air menuju Menukung. Satu orang mesti mengeluarkan dana sebesar Rp130 ribu untuk satu kali perjalanan. Kalau dilakukan pulang dan pergi maka mesti mengeluarkan dana sebanyak Rp260 ribu. Kalau ada keperluan mendadak, warga harus carter speed boat. Satu kali perjalanan penyewa harus mengeluarkan dana sebanyak Rp1 juta.
“Jalan darat hanya bisa dilalui bila musim panas. Kalau hujan, pasti sulit untuk ke Menukung. Kalau musim panas bisa dilalui dua jam. Tapi kalau musim hujan, bisa enam jam atau bahkan tidak bisa dilalui sama sekali,” ujar warga Menukung, Halidin, kemarin.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Melawi harus segera membuat badan jalan yang tinggal 20 Km tersebut. Sebab, jalan ini berkaitan dengan kemajuan warga Menukung. Kalau jalan bagus warga bisa mendapatkan harga komuditas yang dihasilkan menjadi lebih murah. Warga pun bisa mendapatkan harga sembako dan BBM dengan harga lebih murah.
“Kalau musim hujan, banyak lembah yang tergenang air. Bahkan hingga setinggi satu atau dua meter. Ini juga yang membuat orang tidak sampai ke tujuan. Tapi memang ada jasa penyeberangan rakit dadakan yang dibuat warga sekitar,” ulasnya. (aji)