Warga Rayakan Maulid di Malam Pergantian Tahun

Ustad Kaharudin S Ag saat memberikan tausyiyah pada acara perayaan Maulid Nabi di Masjid Miftahul Jannah saat malam pergantian tahun… (Abdu Syukri)

eQuator – Sekadau-RK. Warga perkampungan Darussalam KM 6 dan KM 7 Jalan Sekadau-Sintang, Desa Mungguk, Sekadau Hilir mengisi malam pergantian tahun dengan menggelar perayaan maulid di Masjid Miftahul Jannah, Simpang Pangkin. Perayaan maulid berlangsung usai salat Isya, Kamis malam (31/12/2015).

Perayaan maulid yang diikuti sekitar 100 warga itu diisi dengan kegiatan tausiyah yang disampaikan Ustad Kaharudin S Ag. Kegiatan itu juga diisi dengan pembagian hadiah kepada pemenang lima jenis lomba yang digelar pengurus masjid dalam rangka perayaan Maulid Nabi 1437 Hijriah.

Dalam tausyiyahnya, Ustad Kaharudin menyinggung soal esensi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk masyarakat muslim. “Maulid adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,” ujar Kahar.

Kahar menuturkan, di beberapa daerah, termasuk di Sekadau, maulid nabi sering diisi dengan kegiatan syarakal dan pembacaan al-barjanji oleh masyarakat atau yang dikenal dengan istilah maulid tradisional. Kegiatan ini memang tidak ditemui saat zaman Rasullulllah SAW masih hidup.

Karena itu, sampai saat ini masih ada pro dan kontra terkait perayaan maulid tradisional tersebut. Namun pro dan kontra itu tidak membuat perayaan maulid tradisional makin surut. Sampai sekarang, perayaan maulid tradisional justru berkembang pesat.

Menurut pria yang menjabat Kasubag TU Kantor Kemenag Sekadau itu, perayaan maulid tradisional memiliki nilai positif. Sebab, sarakal yang dibacakan adalah pujian untuk Nabi. Sementara Al-barjanji merupakan kisah-kisah Nabi mulai dari kelahirannya hingga wafatnya.

“Pembacaan sarakal dan al barjanji ini sebenarnya bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat muslim akan perjuangan Rasullullah. Perayaan maulid tradisional juga untuk mengenang Rasullullah sebagai tauladan bagi umat manusia,” tukas Kahar.

Salah seorang panitia peringatan Maulid Nabi Masjid Miftahul Jannah, Abang Keran menuturkan, pihaknya sengaja menggelar perayaan maulid nabi bertepatan dengan malam tahun baru.

“Tujuanya, agar masyarakat, terutama remaja kita tidak terjebak untuk melakukan kegiatan yang lebih berbau hura-hura saja,” ucap pria yang akrab disapa Abang An itu.

Selain kegiatan tusyiyah, perayaan maulid nabi ini juga diisi dengan lima buah perlombaan. Lomba-lomba itu lebih beruansa agama. Lomba dimulai sejak tanggal 22 Desember hingga 29 Desember 2015.

“Pesertanya adalah anak-anak dan remaja. Semetara hadiah, hanya kecil-kecilan saja,” tukas Abang An.

 

Reporter: Abdu Syukri

Editor: Kiram Akbar

Jenis Lomba Yang Digelar

Lomba fashion show (busana Muslim)

Lomba pelaksanaan salat subuh

Lomba pidato bertema agama

Lomba tanya jawab tajwid

Lomba bacaan/hafalan ayat pendek.

Data : Abdu Syukri                 Sumber : Panitia Maulid Masjid Miftahul Jannah