eQuator – Jakarta-RK. Menjelang perayaan Natal, harga telur ayam negeri mengalami kenaikan signifikan. Dalam per kilonya naik Rp 3 ribu atau sekitar 17 persen dari harga awal Rp17.500.
Dari pantauan JPNN.com di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, harga telur ayam negeri dijual Rp20.500 per kilogram. Untuk telur ayam yang retak kecil Rp16 ribu per Kg, telur ayam pecahan Rp10 ribu per bungkus.
Para pedagang telur ayam negeri mengungkapkan, kenaikan harga ini sudah dimulai sejak sepekan lalu. “Ini sudah dari pekan lalu naik. Mungkin karena mau hari raya (Natal) jadi pada naik harga telurnya,” ujar Sukatmi, pedagang telur di Pasar Pondok Labu, Jumat (18/12).
Perempuan parobaya ini menambahkan, paling banyak konsumen membeli telur ayam pecahan dan yang retak, karena harganya jauh lebih murah. Itu sebabnya Sukatmi dan pedagang telur lainnya lebih memburu telur pecahan dan telur retak ke suplier.
“Yang tukang bikin kue dan rumah makan biasanya beli yang retak-retak dan pecahan begini. Kalau yang utuh jarang, biasanya untuk konsumsi sendiri,” paparnya.
Meski begitu, dia mengakui, telur pecahan higienitasnya tidak terjamin. Sebab, telur ayam pecahan sudah bercampur dengan kotoran ayam dan lainnya. “Yah, kalau yang retak kecil tidak apa-apalah, tapi tidak tahan lama juga. Hanya pembeli sukanya beli telur pecahan mau bagaimana lagi,” ulasnya. (jpnn)