Kondisi Jalan Balai Agas Memprihatinkan

ilustrasi. net

eQuator – Nanga Pinoh-RK. Akses ke Desa Balai Agas masih berupa tanah kuning. Oleh karena itu mesti segera ditingkatkan dengan memberi batu pada sepanjang ruas jalan tersebut. Agar mendorong kemajuan di desa paling ujung di Kabupaten Melawi.

“Kalau hujan, dari Nanga Pinoh ke Balai Agas sama saja dari Nanga Pinoh ke Pontianak. Tapi kalau kemarau, paling lama 3 jam. Bisa juga dua jam lebih,” ujar guru yang mengajar di Balai Agas, Ahmad S, kemarin.

Menurutnya, kalau hujan, sulit sekali untuk menambus akses tersebut. Orang-orang yang terbiasa saja bisa menembus. Kalau orang yang tidak pernah, bisa-bisa kendaraan tidak bergerak sama sekali. Bayangkan saja, di sepanjang jalan ada lubang panjang pada alur kendaraan serta berlumpur. Di banyak titik ada kubangan yang terbilang dalam. Lebih parah lagi, beberapa titik jalan berada di pinggir jurang bukit. “Luar biasa hebat jalannya,” ujar Ahmad.

Bagi Ahmad, ditugaskan pemerintah mengajar di Balai Agas dengan kondisi jalan yang sangat buruk merupakan tantangan tersediri bagi dirinya. Kendati begitu, dia mengaku kasihan degan warga desa setempat. Pasalnya, mereka mesti hidup dengan akses yang buruk di tengah-tengah kekayaan alam yang luar biasa. Warga desa bersusah payah untuk mendapatkan segala bentuk kebutuhan. Mereka juga sulit untuk menjual hasil bumi ke pasar.

Ahmad mengharapkan, agar pemerintah bisa segera meningkatkan Jalan Balai Agas. Dengan cara membuka lebih lebar lagi serta membuat drainase yang baik. Paling penting adalah memberi batu kecil di sepanjang ruas jalan tersebut. (aji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.