9 Hari Operasi Patuh, Hampir 1.000 Pengendara Ditilang

PERIKSA. Seorang pelanggar lalu lintas tengah disetopkan anggota Satlantas Polresta Pontianak--Polisi for RK
PERIKSA. Seorang pelanggar lalu lintas tengah disetopkan anggota Satlantas Polresta Pontianak--Polisi for RK

eQuator.co.idPontianak-RK. Sembilan hari pelaksanaan Operasi Patuh Kapuas 2018 yang dimulainya sejak 26 April, Satlantas Polresta Pontianak menilang hampir 1.000 pengendara yang melanggar aturan lalu lintas.

“Sembilan hari operasi ini, kita sudah lakukan penindakan kepada pengendara mencapai 962 tilang, yang ditahun sebelumnya jumlah tilang operasi patuh hanya 814,” kata Kasat Lantas Polresta Pontianak Kompol Syarifah Salbiah kepada Rakyat Kalbar, Sabtu (5/5).

Ia menerangkan, selama pelaksanaan operasi, berjalan aman dan lancar. Karena sebelum melaksanan operasi ini, Satlantas sudah laksanakan pra operasi. “Petugas juga sudah kita berikan pelatihan, dan masyarakat juga sudah kita sosialisasi melalui banner, pamflet dan lain-lain,” ujar dia.

Sementara itu, untuk teguran yang sudah dikeluarkan petugas sebanyak 281. Angka ini mengalami kenaikan dari jumlah di tahun sebelumnya yang hanya 170 teguran.

“Untuk kecelakaan lalu lintas, tahun ini sudah terjadi tiga kasus. Jumlah ini turun, yang sebelumnya mencapai lima kasus. Sementara luka berat terjadi tiga kasus. Naik dari tahun sebelumnya yang hanya dua kasus,” paparnya.

Lanjutnya, untuk luka ringan juga mengalami penurunan yang sebelumnya empat kasus, saat ini baru mencapai satu kasus.

“Sedangkan angka korban fatalitas yang meninggal dua sampai hari ke sembilan ini juga belum ada, yang tahun sebelumnya ada dua kasus,” ucapnya.

Salbiah menuturkan, tingginya angka tilang diberikan kepada pengendara karena masih terdapat banyak pengendara yang melanggar aturan, dan membahayakan keselamatan pengguna jalan lainya.

Sehingga pada tahun ini dilakukan upaya tindakan tegas, menyusul masih tingginya angka laka lantas yang terjadi itu.

Untuk itu, Salbiah berharap masyarakat dapat mematuhi aturan. “Ada tidak adanya polisi, ada tidaknya operasi kita tetap jadi warganegara yang baik,” ucapnya.

Dia menuturkan, warga negara yang baik itu, dapat berdisiplin berlalu lintas, memakai helm, melengkapi surat menyurat, menggunakan sabuk pengaman untuk mobil, tidak menggunakan handpone saat berkendara, serta tidak mengendara di bawah pengaruh alkohol.

 

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Ocsya Ade CP