eQuator.co.id-SUKADANA. Sekitar 500 umat Muslim yang terdiri atas para pelajar ikut memeriahkan pawai obor dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan 1440 Hijriah yang digelar di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Minggu (6/5) malam.
Pawai dimulai sekitar pukul 20.30 WIB setelah umat Muslim menunaikan ibadah shalat tarawih berjamaah yang dikumandangkan di Masjid Agung Oesman Al-Khair, tak jauh dari Tugu Durian yang merupakan ikon kota ini. Pawai dilepas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Romi Wijaya. Pawai ini dimulai dari halaman Masjid Agung Oesman Al-Khair kemudian menyusuri Jalan Bhayangkara, Jalan Sepakat, Jalan Manunggal, Jalan Tanjungpura, lalu kembali lagi ke halaman masjid. Selain pelajar yang masih berusia belasan tahun, sejumlah anak-anak dibawah 10 tahun yang didampingi orangtuanya juga ikut berpartisipasi dalam perhelatan budaya tahunan ini.
Pawai Obor ini juga menarik perhatian warga, beberapa diantaranya ada yang spontan mengabadikan momen ini menggunakan kamera smartphone.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kayong Utara, Jumadi Gading berpendapat, kegiatan Pawai Obor selain dalam rangka untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan juga berperan mengajak remaja-remaja di Kabupaten Kayong Utara jauh dari kegiatan-kegiatan negatif.
“Kita berusaha, membangkitkan kenangan romantisme masa lalu. Ketika kita kecil, sering mengikuti keigiatan ini. Tujuannya untuk menghindari, anak-anak kearah perbuatan yang negatif,” katanya usai gelaran pawai obor di Sukadana.
Pawai obor dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah ini sendiri diikuti oleh para pelajar SMP, SMA, dan SMK.
Meski ada pula beberapa pelajar SD yang ikut berpartisipasi dengan didampingi orangtuanya.
“Insya Allah tahun depan kalau tidak ada halangan akan kita laksanakan lagi,” imbuhnya.
Dia menambahkan, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kayong Utara hanya mengambil peran di awal Ramadhan.
Sementara untuk kegiatan malam Idul Fitri nanti akan diambil alih oleh pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat.
Menurut dia, saat dimulai pertama kali pada 2017 silam, animo warga sangat besar untuk turut serta dalam perhelatan budaya tahunan ini. Selain pawai obor, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kayong Utara juga akan menggelar festival keriang bandung selama Bulan Suci Ramadan 1440 Hijriah ini.
“Lombakan keriang bandong akan tetap kita laksanakan dan ada hadiahnya,” jelas pria yang kini juga menjabat sebagai pelaksana tugas Sekretris Dinas Pendidikan. Pelaksanaan pawai obor mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah satunya, dari Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Kayong Utara, Hongky Chandraliman. Di dalam status Facebook dia menulis, Semoga Sukadana selalu lestari dalam budaya Ingat masa-masa kecil, berbaur bersama ras, suku dan agama yg berbeda dlm Pawai Obor. Sembari menampilkan foto – foto pawai obor. (lud)