eQuator – Sejumlah otoritas wilayah se Kalbar mulai siap-siap menghadapi bencana khas musim penghujan. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Sekadau. Mereka mengambil ancang-ancang menetapkan status siaga darurat untuk banjir, longsor, dan puting beliung. Surat Keputusan (SK) penetapan sudah dibuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau.
“SK-nya tinggal ditandatangani oleh Bapak Pj (Penjabat) Bupati,” ujar Ir Akhmad Suryadi MT, Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau saat dikonfirmasi Rakyat Kalbar soal kesiapan Sekadau menghadapi bencana banjir di ruang kerjanya, Selasa (1/12).
Rencana penetapan status siaga bencana banjir, longsor, dan puting beliung di Kabupaten Sekadau itu dipersiapkan mengingat kondisi alam yang kian memburuk. Saat ini, curah hujan di Kabupaten Sekadau mengalami peningkatan.
Kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak juga sudah mengirimkan pesan peringatan kepada pihak BPBD Sekadau terkait hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. BMKG memprediksi, hujan akan melanda wilayah Kota Sekadau, Sekadau Hulu, Nanga Belitang, dan Sungai Ayak.
Prediksi BMKG ini, ternyata tidak meleset. Kemarin, sebagian besar Kota Sekadau dilanda hujan lebat disertai angin, meskipun kondisinya masih relatif aman.
Menurut Akhmad, hampir sebagian besar daearah Sekadau berpotensi jadi langganan banjir. Titik-titik banjir itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sekadau.
“Dari 7 kecamatan se-Kabupaten Sekadau, ada 46 desa yang rawan terendam banjir,” jelas Akhmad.
Jika dikalkulasikan dengan jumlah desa di Sekadau, praktis jumlah desa yang tidak masuk dalam kategori daerah rawan banjir hanya 41 desa. Jumlah ini kurang dari separo jumlah desa di Sekadau yang mencapai 87 desa.
Sementara untuk longsor, BPBD memetakan ada 12 desa rawan. Ke-12 desa tersebut tersebar di Kecamatan Sekadau Hulu, Nanga Taman, Belitang Hilir, dan Belitang.
BPBD Sekadau tidak tinggal diam mengatasi persoalan ini. BPBD sudah mempersiapkan Satgas penanggulangan bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung. SK Satgas juga sudah dibuat dan tinggal ditandatangani Pj Bupati Sekadau.
Sementara untuk peralatan penanggulangan bencana, BPBD Sekadau juga sudah mempersiapkannya. Diantaranya perahu karet, mobil, mesin pompa air, hingga peralatan dapur.
“Kita juga sudah memberikan imbauan langsung kepada para Camat untuk mengantisipasi potensi bencana ini,” tukas Akhmad.
Camat Nanga Taman, Afronius Akim Sehan S Pd menegaskan, di kecamatan Nanga Taman, memang ada beberap desa yang rawan banjir. “Kebanyakan desa itu berada di daerah aliran Sungai Taman,” kata Afron kepada Rakyat Kalbar via selulernya, tadi malam.
Afron berharap masyarakat Naga Taman, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir, untuk mewaspadai datangnya banjir. “Kita juga sudah sering mengingatkan masalah ini saat berkunjung ke daerah-daerah,” tandas Afron.
Laporan: Abdu Syukri
Editor: Mohamad iQbaL