226 Pengungsi Kembali ke Rumah

Masyarakat Sekadau Gelar Ritual Tolak Bala

RITUAL ADAT. Sejumlah masyarakat Sekadau menggelar ritual tolak bala di Tugu Ayam, kawasan Pasar Baru Sekadau untuk meminta kedamaian dan keamanan, Minggu sore (1/7). Abdu Syukri-RK
RITUAL ADAT. Sejumlah masyarakat Sekadau menggelar ritual tolak bala di Tugu Ayam, kawasan Pasar Baru Sekadau untuk meminta kedamaian dan keamanan, Minggu sore (1/7). Abdu Syukri-RK

eQuator.co.idSekadau-RK. Sejumlah masyarakat, termasuk para relawan Kamang Kabupaten Sekadau menggelar ritual adat tolak bala di bundaran Tugu Ayam, kawasan Pasar Baru, Sekadau, Minggu sore (1/7). Ritual adat dilakukan dengan pemotongan ayam dan babi. Pelaksanaannya mendapat kawalan ketat pihak kepolisian maupun TNI yang bersenjata lengkap.

“Ritual adat ini bukan punya niat hati untuk bukan-bukan. Ini hanya ritual adat,” tegas Koordinator Relawan Kamang Sekadau, Yohanes Anes di sela penyelenggaraan ritual adat.

Ritual adat ini untuk mengantisipasi kekecewaan dari pihak tertentu. “Jadi sebelum mereka kecewa, kita buat dulu riual adatnya. Supaya untuk menenangkan pikiran,” jelasnya.

Kedepannya, Anes berharap semua pihak menjaga kedamaian dan kekurunan. “Kondusivitas yang ada sekarang harus sama-sama dijaga,” lugas Anes.

Warga lainnya yang ikut ritual adat tersebut Sekundus. Dia menyatakan, ritual adat ini nilainya positif. Karena tolak bala tersebut untuk meminta kedamaian di Sekadau. “Tidak ada namanya kerusuhan, tidak ada namanya intimidasi satu sama lain baik etnis maupun agama,” tegasnya.

Yang penting kata dia, sama-sama menjaga kerukunan dan kedamaian. Jangan mengganggu satu sama lain. Pilgub yang sudah berlalu biarlah berlalu. Yang kalah terima kekalahannya. Yang menang janganlah bersenang hati dan orasi yang macam-macam. “Kami minta kita sama-sama menjaga, khususnya di Kabupaten Sekadau,” ucap Sekundus.

Kepala Bagian Operasi Polres Sekadau, Kompol Agus DC mengatakan, sesuai dengan pernyataan para pengurus adat, ritual itu bertujuan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat. Agar setelah Pilkada, situasi menjadi aman dan tentram. “Mereka juga menerima apa yang menjadi keputusan hasil Pilkada tersebut,” ujarnya.

Polisi dan TNI tetap melakukan pengamanan hingga pelaksanaan Pilkada yang sudah memasuki pleno di tingkat kabupaten berjalan baik. Sejauh ini, situasi keamanan di Sekadau tetap kondusif.  Dia berharap semua masyarakat menjaga kemanan dan ketentraman di Sekadau. “Jika terjadi gangguan, kami akan bersikap tegas dan profesional untuk mengatasi semua gangguan yang terjadi,” tukas Agus.

Di lain pihak, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau, Welbertus Willy mengimbau masyarakat khususnya di Bumi Lawang Kuari untuk menahan diri. Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang bersifat propokatif.

“Percayakan pada panitia penyelenggara Pemilu untuk hasil Pilkada ini. Kalau ada persoalan, ada persengketaan serahkan kepada mereka yang berwenang,” ujar Willy saat diwawancarai wartawan.

Persengketaan dalam Pilkada sudah ada yang menanganinya. Setiap kandidat pun memiliki tim advokasi. “Serahkan kepada mereka agar hal itu bisa diproses,” tegasnya.

Selain itu, kepada masing-masing tim kandidat agar mengawasi perjalanan suara Pilkada tersebut. Pengawasan mulai dari TPS hingga perhitungan finalnya nanti dilakukan agar tidak ada kecurangan. “Silahkan masing-masing tim mengawasi dan mengawalnya. Kalau ada kecurangan ya laporkan kepada mereka yang berwenang menanganinya,” kata dia.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sekadau, Sunardi juga berharap kedamaian di Sekadau. Ia mengatakan, proses demokrasi merupakan pembelajaran politik bagi masyaraka Indonesia, khususnya di Kabupaten Sekadau.

“Apapun hasilnya kita harus legowo. Siapapun yang terpilih, itu merupakan pilihan masyarakat dalam memilih pemimpinnya,” lugasnya.

Menurutnya, siapapun yang menang merupakan putra-putri terbaik Kalbar. Mereka yang terpilih tentunya dinilai mampu membawa Kalbar lebih baik kedepannya. Dan yang belum terpilih harus berjiwa besar. “Siapapun pemimpinnya yang jelas untuk membangun Kalbar lebih baik,” tuturnya.

Sunardi juga mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga situasi. Sehingga, tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Masyarakat harus menerima apapun hasil dari Pilgub yang telah dilaksanakan itu.

“Mari bersama-sama bergandengan tangan untuk membawa Sekadau lebih baik kedepannya. Masyarakat Kabupaten Sekadau dikenal harmonis dalam etnis, cinta damai,” ajaknya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sekadau, Paulus Lion mengatakan, proses Pilkada telah dilakukan. Ia berharap, masyarakat Sekadau bertindak sesuai aturan.

“Yang sudah ya sudah lah. Masyarakat jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang beredar,” ungkap Lion.

Pihaknya, kata dia, mendukung penuh upaya semua pihak dan instansi penyelenggara Pemilu dalam mensukseskan Pilgub ini. “Kita juga berdoa agar semua berjalan dengan baik. Siapapun yang terpilih menjadi Gubernur Kalbar tentunya kita berdoa supaya Kalbar menjadi maju,” pungkas Paulus.

Sementara itu, 226 warga Desa Karangan Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Warga Desa Karangan yang sebelumnya mengungsi di Barak Yon Zipur 6/SD sudah pulang ke rumahnya masing-masing, Minggu (1/7).

“Penyebab warga Desa Karangan mengungsi karena rasa takut atas kejadian demonstrasi pada Jumat (29/6) pukul 12.00 di Desa Antus Mempawah Hulu,”  kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.

Dikatakannya, tidak mudah bagi aparat keamanan memberikan keyakinan kepada pengunsi. Bahwa mereka sudah termakan isu. Kendati begitu, aparat keamanan bersama Pemkab dan tokoh masyarakat terus memberikan keyakinan kepada mereka. “Akhirnya mereka sendiri mengetahui langsung perkembangan situasi dari Kades, Babhinkamtibmas dan Babinsa. Mereka juga berkomunikasi langsung melalui telepon dengan saudara dan kerabatnya yang tidak ikut mengungsi,” kata Bowo.

 

Laporan: Abdu Syukri

Editor: Arman Hairiadi