eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Sepanjang 2017, Dinas Kesehatan Kubu Raya mencatat terdapat 148 kasus DBD yang tersebar di sejumlah kecamatan. Bahkan, dari 148 kasus tersebut terdapat satu penderita meninggal dunia.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kubu Raya, Mahyudin mengungkapkan, berdasarkan data 2017 maka kasus DBD di Kubu Raya dikategorikan tergolong tinggi.
Untuk menekan wabah DBD pada tahun ini, Dinas Kesehatan mempunyai program khusus. Yakni dengan membentuk kader Jumanti. “Jadi, pemerintah punya program satu rumah satu Jumanti,” ungkapnya.
Mahyudin menjelaskan, kader Jumanti yang dibentuk nantinya akan bertanggung jawab terhadap pemberantasan jentik-jentik di masing-masing rumah.
“Dengan seperti itu tentu kita inginkan semua masyarakat berkontribusi dalam mencegah terjadinya demam berdarah,” harapnya.
Menurutnya, pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sejatinya tak bisa hanya mengandalkan fogging semata. “Fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Kemudian, fogging itu baru bisa dilakukan apabila ada kasus di suatu tempat,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Rasau Jaya, Wulyono mengatakan, pihaknya terus melakukan beberapa cara untuk mengantisipasi penyakit DBD yang biasanya selalu meningkat di musim penghujan. Di antaranya melakukan sosialisasi pencegahan yang akan menimbulkan DBD.
“Mulai dari membersihkan bak mandi seminggu sekali, perhatikan perabot yang akan menampung air serta tumpukan baju juga akan menyebakan nyamuk bersarang. Sekaligus mengingatkan masyarakat agar menggunakan kelambu,” ujar Wulyono, Jumat (12/1).
Ia menambahkan, tidak hanya itu yang dilakukan pihak puskesmas, melainkan imbauan tersebut juga disampaikan melalui spanduk. “Tidak hanya DBD yang kami antisipasi, tetapi penyakit lain juga perlu diantisipasi. Seperti Chikungunya dan lain sebagainya. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini berhasil terutama menekan angka penyakit,” terangnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe