eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Kejuaraan Daerah (Kerjurda) Moto Prix Putaran 1 diselenggarakan di Sirkuit Taman Pasir Panjang Indah Kota Singkawang, Minggu (8/4). Turnamen yang digelar Aura Sportainment Club ini diikuti 120 pembalap dari kabupaten/kota se Kalbar.
Kejurda Moto Prix ini mempertandingkan 17 kelas. Kelas wajib diantaranya MP 1 Bebek 150 cc 4 tak tune up sedeed mix, MP 2 Bebek 125 CC 4 tak tune up sedeed mix, MP 3 bebek 150 cc 4 tak un pemula A mix, MP 4 bebek 125 cc 4 tak tune Up Pemula A mix, MP 5 bebek 150 cc 4 tak standar pemula B Mix,dan MP 6 bebek 125 cc 4 tak standar pemula B Mix. Untuk Supporting Class diantaranya SC 7 bebek standart 2 tak 120 cc pemula, SC 8 bebek 2 tak 120 cc open, SC 8 bebek 2 tak tune up 125 cc open, SC matic standar 130 c open, SC 11 Metic FFA dan SC 12 Sport 2 langkah standar sd 155 CC open, SC 13 bebek standar 150 cc F1 Pemula, dan SC 15 sport 4 tak 150 cc pemula. Kemudian ada pula eksibisi sport 4 tak 250 cc all brand dan eksibishi kelas mesin kanan (vespa) komunitas.
“Ada sekitar 120 an peserta dari 17 kelas yang didalamnya ada Kelas MP 1 hingga MP 6, dan sudah melakukan perombakan regulasi untuk kelas MP 1 hingga MP 6 yang secara standar nasional harus injeksi mix namun saat ini dengan karburator mix,” terang Ketua Panitia Kejurda Moto Prix Putaran Satu, Romi.
Dia menjelaskan, dengan perombakan regulasi dari injeksi mix ke karburator mix, diharapkan peserta yang ikut bisa lebih ramai lagi.
Namun dia sedikit khawatir lantaran setiap kali penyelenggaraan kejuaraan moto prix, para pembalap yang ikut serta semakin berkurang. Hal inilah yang menjadi kecemasan dirinya.
“Kedepannya pembalap Kalbar harus antusias untuk mengikuti setiap kejuaraan moto prix, kalau terus berkurangnya pembalap, maka tidak akan ada lagi yang mau menyelenggarakan kejuaraan moto prix,” katanya.
Romi berharap adanya partisipasi semua pihak untuk menyukseskan kejuaraan moto prix dan mendorongnya pembalap-pembalap. “Terutama pembalap muda untuk ikut kejuaraan moto prix,” tukasnya.
Alasan yang dikemukan Romi cukup berdasar. Sebab saat ini pembalap Kalbar sangat jauh tertinggal dari Kaltim. Kondisi ini jadi cambuk pihaknya untuk meningkatkan prestasi pembalap Kalbar. Kendati penyelenggaraan ini membutuhkan biayanya cukup besar.
Menurutnya, kejuaraan moto prix bisa menjadi satu diantara sarana menyalurkan hobi dan bakat anak muda. Ini bisa menjadi solusi bagi balap liar yang kebanyakan dilakukan anak muda, terutama pelajar.
“Kejuaraan moto prix perlu dukungan semua pihak, termasuk sponsorship. Untuk bantuan pemerintah dalam kejuaraan ini masih minim, sehingga butuh dukungan sponsorship yang lebih besar lagi,” ungkapnya.
Romi juga menyoroti kondisi Sirkuit Taman Pasir Panjang Singkawang. Dia berharap kedepan agar lebih baik lagi dan sistem pengaman bagi pembalap ditingkatkan.
“Harapan kita masalah infrastruktur di Sirkuit Taman Pasir Panjang yang sudah standar nasional dapat ditingkatkan lagi. Karena sampai saat ini belum ada yang standar nasional di luar Singkawang untuk di Kalbar ini,” tuturnya.
Selain di Kota Singkawang, sirkuit ada juga di Kota Pontianak, Kayong Utara, Mempawah, Sambas, Sintang, Sanggau dan Kapuas Hulu. Mestinya ada sirkuit berstandar nasional lainnya di Kalbar. Sehingga dapat mendukung berbagai kelas kejuaraan moto prix.
“Keamanan pembalap harus diperhatikan. Misalnya antara pembatas pagar dengan lintasan sangat dekat sekali, setidaknya dua meter atau tiga meter,” tukasnya.
Insiden di sirkuit memang menjadi risiko yang harus dihadapi pembalap. Namun ada kesempatan bagi pebalap untuk keluar lintasan dan mengurangi kecepatan. Selain itu, aspal di sirkuit Taman Pasir Panjang ada beberapa titik yang bergelombang. “Jadi aspal yang bergelombang itu sebaiknya dirapikan,” harap Romi.
Laporan: Suhendra
Editor: Arman Hairiadi