eQuator.co.id – Surabaya-RK. Kontes Robot Indonesia 2016 akan dimulai Jumat (3/6). Selama dua hari, 114 tim robot dari 52 perguruan tinggi di Indonesia akan berkompetisi di ballroom Supermall Surabaya Convention Centre (SSCC).
Dalam perhelatan ke-15 kali ini, ada divisi perlombaan baru yang diusung panitia. Yakni, ekshibisi robot sepakbola beroda (ERSB). Dengan penambahan divisi itu, total ada enam divisi yang dilombakan tahun ini.
Ketua Tim Juri Kontes Robot Indonesia 2016, Wahidin Wahab menyatakan, setiap divisi lomba memiliki kriteria penilaian yang berbeda.
Kontes Robot Asian Broadcasting Union (ABU) Indonesia (KRAI), misalnya. Pada divisi lomba tersebut, poin penilaiannya mencapai 100 poin.
“Ada tugas yang harus dilaksanakan robot hingga naik ke atas tiang,” katanya kemarin. Ada juga kontes robot pemadam api Indonesia (KRPAI). Untuk divisi itu, penilaiannya adalah waktu.
Makin cepat padam apinya, makin tinggi nilainya. Lantas, kontes robot sepakbola Indonesia (KRSBI) dinilai seperti aturan sepak bola sesungguhnya.
“Kalau untuk kontes robot seni tari, yang dinilai gerakan dan sinkronisasinya dengan musik,” jelasnya. Di pengujung penampilan, robot seni tari Indonesia juga harus memberi hormat kepada pengunjung.
Selain sinkronisasi gerakan dengan musik, durasi waktu 3–4 menit serta dandanan robot seni tari menjadi penilaian. Dalam divisi itu, ada dua robot yang dilombakan.
“Harmonisasi dua robot tersebut juga diperhitungkan,” terang pengajar di Teknik Elektro Universitas Indonesia itu.
Dia menuturkan, sebelum bertanding di tingkat nasional, peserta sudah melalui seleksi di tingkat regional di seluruh Indonesia. “Sebenarnya ada lima regional. Tapi tahun ini empat regional saja,” ulasnya.
Tahun ini tema yang diusung adalah renewable energy bridging the future. Wahidin mengapresiasi inovasi-inovasi peserta. Mulai teknologi yang digunakan, desain, kinerja dan performa robot hingga kerja sama tim.
“Teknologi semakin baru. Sensor mutakhir teknologi kamera, misalnya. Tinggal diprogramkan dengan informasi,” timpalnya.
Melalui Kontes Robot Indonesia 2016 tersebut, dia berharap generasi muda bisa semakin tertarik pada teknologi. Sebab ketertarikan itu bisa berkorelasi dengan pengembangan inovasi.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan, dalam beberapa tahun ke depan, generasi muda Indonesia bisa membuat teknologi mutakhir sendiri. “Pengalaman luar biasa adalah pengembangan wawasan bersama tim,” tuturnya. (Jawapos)