1001 Obor Hangatkan Pawai Sambut Bulan Suci Ramadhan

OBOR. Ribuan umat Islam Kota Pontianak meriahkan Pawai 1001 Obor, Rabu (25/5) tadi malam. Pawai menyambut kedatangan bulan suci ramadhan. (iman santosa)

eQuator.co.id-PONTIANAK. Ribuan umat muslim tua muda hingga anak-anak menerangi halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Rabu (24/5) malam sejak selepas Isya. Massa yang bersemangat tinggi itu menggelar Pawai 1001 Obor menyambut Ramadhan 1438 H.

Pawai menyambut bulan mulia itu dihelat Aliansi Pergerakan Pemuda Islam (APPI), tempat berhimpunnya sejumlah Ormas kepemudaan Kota Pontianak.

“Ini budaya yang sudah lama tenggelam, sekarang kita bangkitkan kembali pawai ta’aruf menyambut Ramadhan,” tutur Hari Kurniawan, penuh semangat.

Sudah berbilang tahunan pawai taaruf malam menghilang dengan banyak alasan keamanan, beda dengan bakar petasan yang sempat membuat kebakaran di Jalan Gajah Mada. Bahkan, pawai 1001 obor itupun tak diperkenankan lewat jalan Tanjungpura dan Gajah Mada. Namun, toko-toko sempat tutup cepat tadi malam.

Hari tak bisa memastikan berapa jumlah peserta Pawai 1001 Obor yang menurutnya baru kali pertama mengarak obor itu.

“Saya tidak tahu, yang terdata sih tadi 3.300 orang, tapi ini kayaknya melebihi,” jelasnya dengan rasa bangga akan semangat umat terutama muda remaja.

“Kita akan mengadakan lagi, tapi bukan pawai, melainkan obor ini nanti akan kita pasang di sepanjang Sungai Kapuas dan di gang-gang. Keriang Bandong istilahnya, tepatnya itu di pekan kedua bulan puasa,” tambah Hari.

Pawai sendiri berjalan tertib. Peserta pawai berjalan kaki mengikuti arahan sebuah mobil yang menjadi pusat komando sembari membawa obor. Sepanjang jalan massa melantunkan shalawat.

Pawai dilepas dari Mujahidin massa bergerak menuju Jalan KH. Ahmad Dahlan dan berbelok ke arah Jalan Johar. Di persimpangan depan SMP Negeri 1 Pontianak massa berbelok ke jalan HOS Tjokroaminoto.

Massa sempat berhenti di depan pasar Mawar. Sebagian massa sempat ngotot ingin terus menuju ke Jalan Gajahmada. Namun mobil komando mengarahakan untuk berbelok ke jalan Gusti Sulung Lelanang untuk kemudian kembali ke Mujahidin sebagaimana izin yang didapat dari kepolisian.

Masa kemudian menurut dan akhirnya berjalan melintasi jalan Gusti Sulung Lelanang. Pawai sendiri berjalan lancar dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI. (isa)