10.000 Warga Sintang Buta Huruf

BANTUAN. Bupati Sintang, Jarot Winarno berfoto bersama usai menyerahkan bantuan beasiswa bagi murid-murid dari keluarga kurang mampu di SD Negeri 8 Kecamatan Sintang, Kamis (17/11). Achmad Munandar-RK

eQuator.co.id – Sintang-RK. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Kabupaten masih rendah, lantaran hingga kini masih terdapat lebih dari 10.000 warga yang buta huruf.

“Sedangkan lama rata-rata sekolah warga Sintang baru 6,7 tahun,” ungkap dr Jarot Winarno MMedPh, Bupati Sintang ditemui usai meresmikan ruang belajar yang telah direnovasi di SD Negeri 8 Kecamatan Sintang, Kamis (17/11).

Jarot menjelaskan, masih banyaknya warga yang buta huruf ini disebabkan beberapa faktor. Di antaranya karena sulitnya akses ke fasilitas pendidikan. Kondisi tersebut juga menyebabkan murid yang melanjutkan ke SMP hanya 50 persen.

Masih sedikitnya murid yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi itu, kata Jarot, bukan semata-mata karena jumlah SMP masih kurang, tetapi juga karena akses jalan yang masih sulit.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan tersebut, kata Jarot, Pemerintah Kabupaetn (Pemkab) Sintang juga dihadapkan pada tantangan besar, berupa kondisi ruang belajar yang sudah tidak memadai. “Tahun ini, kita baru bisa memperbaiki 66 ruangan dari 2.432 ruang belajar di 443 SD di Sintang,” ungkapnya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Pemkab Sintang akan menempuh berbagai cara strategis. Lantaran pendidikan ini merupakan salah satu poin penting visi misi pembangunan di Sintang.

“Kita meletakkan dunia pendidikan menjadi pemeran utama. Kita ingin mewujdukan Sintang yang cerdas, baru jadi sehat, religious dan sejahtera. Itu ditopang dengan tata kelola pemerintah yang bersih dan baik,” papar Jarot.

Terkait upaya mengatasi persoalan tersebut, Jarot pun sangat mengapresiasi pihak-pihak yang turut berkiprah mengatasi permasalahan dunia pendidikan di Kabupaten Sintang.

Di tempat yang sama, Kepala SD Negeri 8 Kecamatan Sintang, Rusniah SPdSD menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Karena sekolah yang dipimpinnya mendapatkan cukup banyak bantuan pada tahun ini.

“Kami sangat senang banyak pihak membantu, seperti TNI-AD yang telah mau memberikan izin hak pakai bagi sekolah, Dinas Pendidikan dan PT Indomarco Prismatama yang renovasi ruang belajar dan Dinas Pertamanan atas perbaikan halaman sekolah kami,” papar Rusniah.

Terasa lebih lengkap lagi, murid-murid SD dari kelurga kurang mampu mendapatkan bantuan berupa beasiswa. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan IPM di Sintang.

Sementara itu, senyum cerah dan bahagia pun mengembang di wajah orangtua murid-murid penerima beasiswa tersebut. Salah seorang di antaranya Tuti. “Alhamdullilah ada yang bantu-bantu untuk meringankan beban kita dalam membeli alat dan kelengkapan sekolah anak,” kata ibunda Ratri, Murid Kelas 1 SD Negeri 17 Sintang.

 

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Mordiadi