eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Yusril Ihza Mahendra kini digadang-gadang menjadi deretan menteri yang akan diusung oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf. Setelah ikut andil dalam memenangkan kasus sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Dia mengaku, akan mempertimbangkan tawaran yang masuk.
Meskipun, Yusril menyangkal ketika ditanya akan adanya tawaran dari pasangan presiden dan wakil presiden terpilih. Untuk melantiknya sebagai salah satu menteri di kabinet kerja mereka. Ketika ditemui di KPU, Minggu (30/6), Yusril menjelaskan, belum ada pembicaraan sama sekali. Dalam rangka pengusungan dirinya menjadi menteri. ”Belum ada, saya tetap menjadi advokat saja,” ucapnya.
Aktivitas sebagai advokat merupakan pekerjaan yang sangat menyenangkan. Tidak sempat terbesit di pikirannya untuk meninggalkan pekerjaan tersebut, untuk menjabat di posisi lain. ”Jadi prinsipnya, saya adalah orang hukum. Baik di dalam maupun diluar pemerintahan,” katanya.
Namun, Yusril mengaku tidak akan serta-merta menolak. Jika nantinya, ada tawaran yang memintanya untuk kembali ke pemerintahan. Dia menjelaskan, akan ada beberapa pertimbangan yang dia lakukan. Sebelum menerima atau menolak tawaran tersebut. ”Kita pertimbangkan lah nanti baik manfaat dan mudharatnya,” bebernya.
Salah satu alasan yang bisa membuatnya menerima tawaran tersebut, adalah adanya masalah konstitusi, hukum, maupun HAM yang terjadi di negara ini. Karena menurut Yusril, hal ini berdampak luas pada bidang-bidang lain. Seperti penanaman modal, bisnis hingga investasi. Jadi, kalau ada tawaran masuk, dia ingin menjadi menteri yang bisa menangani masalah-masalah tersebut. ”Tapi bukan Menkumham, kan sudah dua kali,” celetuknya lantas tertawa. (Jawapos/JPG)