eQuator.co.id – Pontianak. Tidak semua manusia beruntung memiliki tubuh sehat. Salah satunya Yani, 17, warga RT 4/RW 4 Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur yang mengalami kecacatan usai ditabrak motor.
Yani mengalami kecelakaan saat hendak mengunjungi keluarganya di Kayong Utara dua tahun lalu. Tragedi itu mengubah hidup dan hampir semua mimpinya. Selama ini dia hanya terbaring lemah dengan kondisi tulang rusuk yang dipasangi pen.
Menurut dokter yang merawatnya, Yani masih memiliki harapan untuk sembuh. Hanya saja, dia disarankan agar harus rajin menggerakkan tubuhnya setiap hari. Salah satunya dengan duduk di kursi roda.
Masnah, sang ibu yang kesehariannya menjual bubur nasi, sudah berupaya untuk mengupayakan kursi roda bagi Yani. Setelah merasa “mentok”, akhirnya Masnah sekitar seminggu yang lalu disarankan Ketua RT, Agus Syamsiar agar mendatangi rumah Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Pontianak Hamyani SE di Parit Mayor.
Setelah menceritakan perihal hidup dan kondisi anaknya, Hamyani langsung merasa terenyuh. Saat itu juga dia memesan satu unit kursi roda untuk Yani.”Saya benar tidak tega, Yani ini masih seumuran anak saya, mungkin kalau masih lanjut sudah kelas 2 atau kelas 3 SMA dia sekarang,” kata Hamyani, Senin (6/2) disela-sela mengunjungi kediaman Yeni.
Setelah intens melakukan komunikasi bersama RT dan Lurah setempat, akhirnya disela-sela reses di Dapilnya Pontianak Timur, Hamyani pun mewujudkan mimpinya. Menurutnya, kondisi rumah keluarga Yani cukup memprihatinkan. Mereka tinggal bertiga. Keseharian Yani ditemani ibu dan kakaknya.
Sementara abangnya setelah menikah, sudah tidak tinggal bersama di rumah tersebut.
“Ayahnya saya kurang tahu ya, kalau menurut ibunya tadi, dia sudah lama meninggalkan rumah sejak Yani masih kecil, katanya kerja, tapi tidak pernah pulang,” ujarnya.
Hamyani berharap, agar para pemangku kepentingan lebih peduli terhadap warga sekitar. Segera memberikan laporan kepada aparat setempat seperti RT dan Lurah jika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Kalau seperti ini jangan didiamkan, persoalannya kadang mereka (masyarakat) ini kan takut atau malu. Akhirnya dia terabaikan. Harusnya pemangku kepentingan juga aktif,” pesannya.
Selain itu, legislator PPP ini pun meminta kepada pihak kelurahan, RT/RW, Puskesmas harus jeli mendeteksi kondisi kesehatan warga yang ada di lingkungan masing-masing.
“Syukur kalau mereka masih bisa datang berobat, kalau sudah tidak bisa bergerak seperti ini, bagaimana mau datang berobat. Dalam kesempatan ini saya turut mengucapkan terimakasih kepada lurah dan RT yang sudah aktif memantau warganya,” demikian Hamyani. (fik/*)