Wisata Mangrove Terbaik Dunia Diresmikan

Mangrove Batu Ampar. Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus melakukan peresmian terhadap kawasan Ekowisata Mangrove dan Hutan Desa yang berada dibentang pesisir Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Sabtu (24/2). Syamsul Arifin/RK.

eQuator.co.id – Kubu Raya. Hutan mangrove terbaik dunia yang berada di daerah pesisir Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya merupakan satu di antara jenis hutan mangrove yang terlengkap di dunia. Apalagi lebih dari 80 persen dari total jenis mangrove yang ada di dunia berada di sana.

Objek wisata tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Ku amngbu Raya, Hermanus. Bahkan, Duta Besar Kerajaan Norwegia turut hadir dalam peresmian tersebut. Lokasi ekowisata mangrove dan hutan desa yang berada dibentang pesisir Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar ini bisa ditempuh kurang lebih dua jam dengan menggunakan speedboat dari Pelabuhan Rasau Jaya.

“Ini potensi wisata yang sangat baik yang patut dikembangkan. Terlebih di dalamnya terdapat beberapa habitat yang lengkap. Seperti, Pesut, Bekantan, Kucing Bakau, Ikan Tiris dan beberapa hewan lainnya. Juga bisa menikmati kuliner khas yang sangat kaya sekali. Seperti kepiting, udang dan macam-macam,” ujar Wabup Hermanus.

Wabup menuturkan, sejak 2014, pihaknya telah memfasilitasi masyarakat serta mendorong secara bersama-sama untuk pengelolaan hutan desa. Di sana terdapat 11 desa serta 10 di antaranya berada di dalam kawasan hutan.

“Di sini nantinya akan dibuat paket wisata hutan mangrove. Tidak hanya menawarkan jalur perjalanan pada hutan mangrove, tetapi juga wisata pendidikan, pemancingan dan petualangan ke Bukit Bongkok yang ada di Desa Batu Ampar. Dari sana kita bisa melihat pemandangan laut Cina Selatan dengan leluasa,” ulasnya.

Tak hanya sampai di situ, Pemerintah Kubu Raya akan menjadikan paket wisata sejarah pada Kerajaan Kubu yang akan dijadikan dalam satu paket perjalanan.

Wabup menambahkan, lahan hutan mangrove sudah di-SK-kan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Desa Batu Ampar seluas 30 ribu hektare. “Ini yang akan kita manfaatkan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat termasuk sebagai paket wisata,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Batu Ampar, Junaedi mengungkapkan, mangrove di sini dengan spesies yang terlengkap. “Di sini, baru 150 meter saja kita lalui sudah ada 30 jenis pohon mangrove. Mulai dari nipah, nyirih dan macam-macam. Banyak sekali jenisnya,” paparnya. (sul)