Di Jalan Haji Abbas 1, bisa masuk dari Jalan Siam atau Jalan Setia Budi, ada Warkop yang cukup menonjol keramaiannya, Warkop Aming. Di situ, jika datang di atas 19.00, jangan harap kebagian tempat. Padahal, Warkop itu lumayan besar luasnya. Jarak meja ke meja pun diatur hampir berdekatan.
Yang menarik, kendaraan pengunjung Warkop itu berjejer panjang, di sebelah kiri maupun kanan jalan. Saking banyaknya, sampai memakai halaman depan rumah warga setempat.
Banyaknya kendaraan pengunjung jelas menyibukkan juru parkir. Usman sudah empat tahun menjadi juru parkir di sana. “Malam lebih ramai, kalau siang kan orang keluar masuk. Kalau kopinya habis langsung pulang,” ujarnya.
Dia sampai hafal wajah pengunjung Aming. “Rata-rata saya sudah kenal wajahnya, ada juga yang namanya saya kenal,” ucap Usman.
Irawan, warga Pontianak Barat yang sudah dua tahun jadi pelanggan setia Aming. “Saya awalnya nggak suka kopi, setelah ke sini jadi menyukai kopi,” selorohnya. “Rasa kopi di sini tidak bisa dijumpai di tempat lain, dan enak juga buat tempat nongkrong,” imbuh dia.
Siang pun Irawan kadang-kadang mendatangi Aming. Menurut dia, jika belum ngopi di situ terasa ada yang kurang. Kecuali, misalnya memang sibuk tidak bisa datang. Itupun masih dibungkusnya untuk diminum di kantor.