Wisata Kopi dengan Konsep Dam Square

Gajah Mada Coffee Street

GAJAH MADA KINI. Jalan Gajah Mada, Kelurahan Benua Melayu Darat, Pontianak Selatan disulap menjadi pusat wisata kopi. Pemerintah Kota Pontianak berencana menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata Kota Khatulistiwa. DESKA IRNANSYAFARA

Gajah Mada (GM) Coffee Street besutan Pemerintah Kota Pontianak bakal menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kalbar. Suguhan kopi bercita rasa khas diyakini pemikat wisatawan domestik maupun mancanegara. 

eQuator.co.id–Letaknya pun di jantung Kota Pontianak. Sesuai nama, di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Benua Melayu Darat, Pontianak Selatan. Di sana, setidaknya terjejer 115 warung kopi (Warkop) —lihat grafis di halaman 8— jika dihitung sampai ke gang-gang yang mengarah ke Jalan Tanjungpura dan WR Supratman.

Melihat pertumbuhan kawasan GM yang begitu pesat, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, lantas melakukan lobi ke pemerintah pusat. Bang Midji, karib dia disapa, ingin kawasan tersebut dipermak.

“Kawasan ini unik, punya ciri khas. Di situ banyak warung kopi. Bukan hanya Jalan Gajah Mada-nya, tapi kawasan Gajah Mada dan sekitarnya,” tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Tata Ruang Kota Pontianak, Ir. Ismail dijumpai Rakyat Kalbar, Sabtu (14/1).

Pertumbuhan Warkop ini seiring bertambahnya jumlah hotel. Mulai dari yang berbintang dua hingga lima. Menjamur.

“Kawasan Gajah Mada diproyeksikan menjadi tujuan wisatawan. Pemkot Pontianak sedang berusaha membangun ciri khasnya,” terang dia.

Deretan toko sudah buka sejak pagi di GM. Pasar tradisional, Flamboyan, pun terletak di sana. Seakan tak ada matinya, sejak sekitar pukul 19.00, GM justru semakin ramai dengan jajaran Warkop-nya. Tak heran, ratusan kendaraan kerap parkir di tepi jalan hingga ke teras toko-toko. Yang tampak paling banyak dikunjungi adalah Warkop Winny, di depan Restoran Gajah Mada.