Waspadai Radikalisme MUI: ISIS Bukan Islam !

Hamka Sukarti dan H. Amzhar Ghazali

eQuator – Sanggau-RK. Radikalisme saat ini perlu diwaspadai seluruh pihak, karena dari beberapa kasus, sudah banyak warga Indonesia yang masuk ke dalam paham yang memang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 45.

Satu di antaranya adalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang saat ini mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga semua lapisan masyarakat harus bersama-sama untuk mewaspadai masuknya paham tersebut.

Ketua GP Ansor kabupaten Sanggau, Hamka Surkati menegaskan pihaknya selaku organisasi Islam di Indonesia, khususnya di kabupaten Sanggau tetap mewaspadai keberadaan gerakan sparatis, yang salah satunya adalah ISIS. Hal itu dikarenakan idiologi ISIS tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 dan ajaran agama Islam.

“Sudah banyak paham radikal yang mengatasnamakan agama, sehingga bertingkah semaunya sendiri. Seolah-olah keyakinannyalah yang paling benar sementara yang lain salah. Termasuk di dalamnya adalah ISIS, sehingga kita perlu waspada terhadap gerakan mereka apalagi sampai terlibat di dalamnya, jangan sampailah itu terjadi, jadi ini tugas kita bersama seluruh komponen masyarakat untuk mencegah paham radikal seperti ISIS dan lain sebagainya itu,” tegas anggota KPU Sanggau.

Sebagai daerah perbatasan antara RI-Malaysia, Hamka mengakui memang sangat rawan masuknya paham radikal. Karena itu, ia sudah meminta seluruh pengurus GP Ansor di tingkat Kecamatan untuk memantau gerakan mereka.

“Setiap pertemuan dan rapat-rapat di kabupaten saya sampaikan dan mereka di kecamatan siap membantu aparat keamanan untuk menangkal gerakan mereka, termasuk juga memberikan informasi gerakan mereka,” kata Hamka.

Kedepan, sebagai organisasi kepemudaan yang memiliki ribuan anggota dan simpatisan di Kabupaten Sanggau, GP Ansor mewacanakan untuk melakuka sosialisasi kepada masyarakat di seluruh Kecamatan.

“Rencananya akan kita berikan pemahaman kepada masyarakat apa itu paham radikalisme dan bagaimana pandangan Islam tentang paham radikalisme serta bagaimana upaya kita mencegah dan terhindar dari paham radikalisme, seluruh pengurus Kecamatan rencanya akan kita libatkan dan kita minta berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat, jadi sifatnya tidak formallah, tidak mesti dalam ruangan,” terangnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sanggau, H. Amzhar Ghazali menjelaskan bahwa ISIS bukanlah Islam dan ajaran yang dianut ISIS bukanlah ajaran Islam. Menurutnya, Islam adalah agama yang rahmatallil’alamin yang selalu menebar kebaikan dan kasih sayang.

“Jadi saya tegaskan bahwa ISIS bertentangan dengan ajaran agama islam, karena kekerasannya itu, dan setahu saya agama lain juga demikian tidak membenarkan kekerasan,” katanya via selular, Jumat (27/11).

Untuk mencegah masuknya paham radikalisme khususnya ISIS di Kabupaten Sanggau

MUI Kabupaten Sanggau secara rutin dengan melibatkan para ulama yang ada untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ancaman ISIS.

“Selain itu, kita juga monitor, kalau ada muncul ya kita dekati dan kita selidiki bagaimana arah dari paham yang mereka ajarkan itu, dulu tahun-tahun yang lalu pernah kita antisipasi supaya tidak masuk, cuma itu hanya paham radikal saja, bukan ISIS,” katanya. (KiA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.