eQuator.co.id – Pontianak-RK. Jelang pelaksanaan pesta akbar demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 Juni mendatang, masyarakat di seantero Provinsi Kalbar perlu mewaspadai peredaran uang palsu atau upal. Pasalnya momentum seperti ini kerap dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk melakukan aksi kriminal bermodus uang palsu.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ermin Elviani, SH mengimbau masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaan terkait peredaran uang palsu menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
“Terkadang momen-momen seperti ini dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Untuk melakukan aksi kriminal bermodus uang palsu,” tegas Ermin Elviani, Jumat (22/6).
Dalam kesempatan itu, legislator Partai Demokrat ini mengharapkan, aparat kepolisian dan pemerintah agar senantiasa mengawasi segala kemungkinan yang berpotensi terjadi di lapangan. Terkait tindak kejahatan peredaran uang palsu dalam momentum Pilkada Serentak 2018 maupun tahun politik di Kalbar.
“Ketika pola konsumsi masyarakat meningkat tentu transaksi juga meningkat. Peredaran uang juga meningkat dan ini yang harus diwaspadai terutama uang palsu,” timpalnya.
Tak hanya itu, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Mempawah-Kabupaten Kubu Raya ini berpendapat, kondisi itu tentu membuat oknum-oknum pelaku kejahatan menganggap momentum Pilkada Serentak 2018 sebagai salah satu peluang stategis.
“Peredaran uang palsu merupakan hal yang menuntut kewaspadaan karena merugikan masyarakat. Terlebih saat ini modusnya juga sudah canggih,” ingat Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mempawah ini.
Apalagi, Evi menambahkan, saat ini oknum pelaku kejahatan sudah mampu memalsukan mata uang asing dari beberapa negara selain rupiah.
“Saya harap Bank Indonesia (BI) terus bersinergi dengan aparat kepolisian untuk menekan angka korban penipuan uang palsu. Sosialisasi juga penting untuk menanamkan kesadaran masyarakat untuk bisa membedakan uang asli dan palsu. Masyarakat harus bisa lebih jeli dan teliti lagi,” ucap Evi.
Reporter: Zainudin
Redaktur: Andry Soe