eQuator – Sambas. Meski belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkab Sambas tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan yang berpotensi terjadinya banjir.
“BPBD masih dalam proses pembentukan. Semoga saja lancar, sehingga penanganan bencana bisa lebih optimal,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan pemkab Sambas, Ir H Uray Santoso, Senin (1/12).
Mengantisipasi banjir akibat hujan merata di Kalbar, Ketua Satuan Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Satkorlak PBP) Kabupaten Sambas ini mengimbau masyarakat melalui camat se-Kabupaten Sambas, agar waspada dan menyampaikan laporan perkembangan situasi bencana yang terjadi di wilayahnya. “Camat agar siaga dan peka terhadap laporan warga, bila perlu turun langsung ke desa-desa rawan banjir. Jangan sudah banjir, baru turun ke lapangan. Antisipasi dini karena sekarang musim hujan,” katanya kepada wartawan.
Menurutnya, antisipasi bencana banjir yang dilakukan sama seperti saat kebakaran lahan yang sempat meresahkan masyarakat Indonesia, beberapa waktu lalu. “Kendati terkena dampak kabut asap, kita patut bersyukur tidak terjadi kebakaran lahan di Sambas,” ujarnya.
Menghadapi kemungkinan terjadi banjir, karena mulai September hingga Januari curah hujan tinggi. Apalagi Kabupaten Sambas berada di daerah tepian pantai. “Jika hujan merata se-Kalbar, kita khawatir air dari Bengkayang atau daerah hulu turun ke Sambas,” paparnya.
Banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Sambas, jelasnya, akibat pasang air laut disertai hujan. Sehingga debit air tinggi dan meluap ke daratan. “Tim Reaksi Cepat (TRC) juga telah disiagakan,” ucapnya. (edo)