Di tempat sama, Danrem 121/ABW Brigjen TNI Widodo Iryansyah mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sintang yang sudah mau menghormati dan menghargai kegiatan agama. “Kegiatan berjalan lancar ini berkat toleransi yang tinggi masyarakat Sintang. Dan masyarakat saling menghormati dan saling menghargai,” kata Widodo.
Danrem mengajak jika ada kegiatan agama apapun bisa ikut bantu melakukan pengamanannya. Supaya kegiatan beragama itu bisa nyaman dan khusuk serta konsentrasi.
“Jangan terprovokasi dengan isu isu lain. Kedatangan Wasekjen MUI di Sintang ini sebetulnya suatu jawaban bahwa masyarakat di Sintang benar benar toleransi dan saling menghargai, menghormati, walaupun terjadi insiden kemarin,” katanya.
Danrem memastikan, situasi di perbatasan Sintang-Melawi sudah tidak ada persoalan. Gerakan yang dilakukan sekelompok orang dapat diamankan aparat gabungan TNI-Polri.
“Tidak ada masalah. Saya sudah telpon ke Bupati Melawi di sana sudah dalam keadaan aman. Dan kita juga ada menempatkan personil guna melakukan pengamanan,” katanya.
Terpisah, Ketua Forum Islam Tionghoa (FITI) Melawi, H. Lim Hok Min mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat menjaga situasi keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang selama ini sudah terjalin baik. “Mari kita hindari hal-hal yang berkaitan SARA. Kita inikan bhinneka tunggal ika, harusnya saling membantu, saling mendukung, demi terciptanya kedamaian di Indnesia ini,” ungkapnya ditemui di Nanga Pinoh, Jumat (13/1).
Ia meminta masyarakat Melawi tidak terpancing dengan isu-isu yang belum jelas. “Sebaiknya duduk satu meja untuk musyawarah menyelesaikannya,” harapnya.
Menurut dia, Melawi selama ini sudah damai, sudah tentram. Sehingga hal itu perlu dijaga. “Sama-sama saling menjaga silaturahmi serta menghargai satu sama lainnya. Jangan sampai karena berbeda, kita saling sikut-menyikut. Haruslah tetap saling menghargai,” tutup Hok Min.
