eQuator.co.id – SUKADANA–RK. Sejumlah warga Desa Sungai Mata-Mata, Kecamatan Simpang Hilir, KabupatenKayong Utara (KKU), resah atas dugaan beredarnya video porno oknum Kepala Desa (Kades) tidakpantas, beredar di Media Sosial.
Atas hal tersebut warga mencoba memempertanyakan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (SP3APMD)KKU.
Kepala Seksi (Kasi) Penataan Administasi Pemerintahan Desa, Dinas SP3APMD KKU, EkoApriyanto menjelaskan, jika mengenai beredarnya video tersebut, pihaknya belum pernah melihat. Cumaini adanya laporan dari masyarakat, tentu akan ditindaklanjutinya.
“Kami tidak pernah melihatnya. Karena pada saat akanmelakukan pengecekan di Facebook ternyata sudah tidak ada. Cuma ini karena adanya laporan darimasyarakat akan kita tindaklanjuti, dengan cara berkoordinasi dengan bagian hukum, Sekda, serta OPDlainnya. Insya Allah mugkin secepatnya bisa kita jawab. Apa yang akan kita lakukan selanjutnya,”
tambahnya.
Untuk sementara ini, sambung Eko di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya masih dalam prosespengecekan dugaan beredarnya video tersebut.
Dikatakannya pula, mengenai kasus ini, pernah jugadialami salah seorang Kades di Kayong Utara, namun Kades tersebut sudah diberhentikan.“Bukan hanyakasus video atau foto asusila, namun ada beberapa kasus lain juga,” urainya.
Salah seorang warga Desa Sungai Mata-Mata, Robinah Hidyatullah menjelaskan,mengenai kasus beredarnya video tersebut, dirinya beserta warga lainnya sudah sempat datang kePolres Kayong Utara untuk menanyakan permasalahan ini.
Ternyata, sambung dia, berdasarkan informasi yang ia peroleh di Polres Kayong Utara, Kades tersebut sudah membuat laporan ke PoldaKalbar.
“Cuma yang menjadi permasalahan, sampai saat ini bu Kades yang bersangkutan belum adamelakukan klarifikasi kepada masyarakat. Jika video yang beredar tersebut dia (bu Kades) atau bukan.Seandainya memang ini bena video beliau, kita tidak terima atas perbuatan seperti itu. Masak, seorangpemimpin bertindak seperti itu. Ktu yang dipermasalahkan oleh masyarakat,” timpalnya.
Dirinya juga menanyakan ke pihak kepolisian, untuk video yang beredar tersebut, apakah masuk dalam katagori pornografiatau tidak. “Sempat juga ada yang bilang kalau video ini editan. Namun kalau memang benar, kita mau buktikan. Kalau ini benar, saya dan warga lainnya menginginkan bu Kades untuk mundur. Bukanapa, kalau Kades-nya seperti itu, kita sebagai warga jelas malu,” katanya.
Ia menambahkan, berkaitan dengan hal ini dirinya berserta perwakilan masyarakat lainnya juga inginbertemu langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara. Namun, jika tidak diperkenankanbertemu, langkah selanjutnya akan menanyakan langsung ke Polda Kalbar. (lud)